Meluruskan syair Hubbul Wathon karya Mbah Wahab
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan syair Syubbanul Wathon (Cinta Tanah Air) karya KH Abdul Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab? Bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU), lagu ini menjadi lagu wajib di setiap acara untuk membakar semangat kebangsaan.
Namun ternyata, kata Dewan Kurator Museum NU, Choirul Anam, lagu itu tidak original alias bukan asli gubahan Mbah Wahab. "Ibarat dalam perspektif ilmu hadits, itu dhoif (lemah)," terang Choirul Anam saat Soft Launching Mars Asli Hubbul Wathon karya Mbah Wahab di halaman gedung Astra Nawa, Jalan Gayungsari Timur, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/8) malam.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah kiai pengasuh Ponpes, termasuk KH Asep Saifuddin Chalim (Ponpes Amanatul Ummah, Pacet dan Surabaya) serta putra-putri Mbah Wahab, seperti KH Hasib Wahab, Nyai Hj Mahfudhoh Ali Ubaid, dan Nyai Hj Munzidah Wahab.
Mengapa syair Syubbanul Wathon yang beredar saat ini tidak original? Kata Cak Anam --sapaan akrab Choirul Anam, hal itu berawal rencananya untuk meluncurkan syair Mbah Wahab tersebut ke dalam sebuah lagu untuk menggugah semangat kebangsaan. Diapun berdiskusi dengan Gus Hasib (KH Hasib Wahab).
Menurut Cak Anam, lagu Syubbanul Wathon sebenarnya dinyanyikan setiap akan mengawali kegiatan belajar-mengajar di sekolah kebangsaan bernama Nahdlatul Wathon (Kebangkitan Tanah Air) yang didirikan atas prakarsa Mbah Wahab pada 1916.
Namun di saat gagasan Cak Anam dengan Gus Hasib belum terwujud, ternyata lebih dulu muncul syair Syubbanul Wathon yang 'mirip' Hubbul Wathon atau Ya Ahlal Wathon yang di bait syair kedua tertulis bait: Indonesia biladi. Padahal, kata salah satu tokoh NU di Jawa Timur ini, saat syair itu ditulis Mbah Wahab pada 1916, Indonesia belum merdeka.
"Waktu itu saya kaget, loh ini syairnya Mbah Wahab tahun berapa? Di situ enggak dicantumkan, tapi ini syair Hubbul Wathon. Akhirnya saya tanya kawan-kawan," ucap Cak Anam.
Kemudian dilakukan penelusuran. Diketahui bahwa yang membuat syair Syubbanul Wathon itu adalah Khatib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Putra KH Cholil Bisri, Rembang, Jawa Tengah ini memperoleh syair tersebut dari salah seorang Ketua PBNU yang juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid.
Setelah kembali melakukan penelusuran, ternyata Nusron mendapat syair itu dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, KH Maimun Zubair. Disebutkan, Kiai Maimun mendapatkannya ketika menjadi santri di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang.
"Lalu saya tanya keluarga Bahrul Ulum, saya tanya Gus Heru (putra KH M Najib Wahab). Menurut Gus Heru, Mbah Maimun tidak pernah mondok di Tambakberas. Nah, ternyata Mbah Maimun mendapatkan syair itu ketika di Sarang dari ayahnya sendiri, KH Zubair," ungkap Cak Anam.
Merunut catatan umur, saat ini Mbah Maimun berusia 92 tahun dalam kalender hijriyah atau 90 tahun hitungan masehi. "Lalu saya tanya Mbah Soleh Qosim (KH Sholeh Qosim, pengasuh Ponpes Bahauddin, Sepanjang, Sidoarjo). Menurut beliau di Indonesia itu ada dua kiai yang usianya 90 dan 88, yaitu Mbah Maimun (90) dan Mbah Soleh Qosim yang terpaut dua tahun," katanya.
Masih menurut Cak Anam, kalau usia Mbah Maimun itu 90 tahun, berarti beliau lahir sekitar tahun 1927 atau setahun setelah NU lahir. Sementara Mbah Wahab menulis syair itu pada 1916. "Padahal seorang anak bisa menyanyikan sebuah lagu dengan mahir, idealnya usia belasan tahun. Cucu saya suruh hafalkan saja setengah mati belum bisa, apalagi lekuk-lekuknya (cengkok), belum bisa," ucapnya lagi.
Dengan demikian, kata Cak Anam, berarti Kiai Maimun menyanyikan lagu itu setelah Indonesia merdeka. Karena di dalam teks ada kata-kata Indonesia biladi. "Jadi kalau ini dikatakan syair yang digubah Mbah Wahab pada 1916, ibarat ilmu hadits itu dhoif," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wahabi adalah Salah Satu Aliran Islam, Berikut Penjelasannya
Wahabi adalah aliran dalam Islam yang ditujukkan kepada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab.
Baca SelengkapnyaMomen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'
Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca Selengkapnya40 Kata-kata Ucapan Malam Lailatul Qadar, Ajakan Beribadah yang Penuh Makna
Malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa dalam agama Islam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nama Anak Nabi Muhammad dan Kisahnya, Umat Muslim Wajib Tahu
Dengan kemuliaannya, Nabi Muhammad menjadi suri tauladan bagi setiap umat muslim dalam menjalankan kehidupan.
Baca SelengkapnyaTata Cara Sholat Tahajud 2 Rakaat dan Bacaannya, Umat Muslim Wajib Tahu
Tahajud adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam.
Baca SelengkapnyaNiat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat, Ketahui Juga Tata Caranya
Lailatul Qadar adalah berkah bulan Ramadan yang patut disambut dengan segenap jiwa oleh umat muslim.
Baca SelengkapnyaBacaan Dzikir Sore Menjelang Magrib Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Bisa Jauhkan dari Mara Bahaya
Berikut bacaan dzikir sore menjelang Magrib sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Baca SelengkapnyaDoa Sholat Tahajud, Pahami Waktu, Dzikir dan Keutamaannya yang Sangat Istimewa
Umat Islam banyak melaksanakan sholat tahajud ini dengan tujuan berdoa dan memohon pertolongan Allah tentang segala apapun yang telah dialaminya.
Baca SelengkapnyaWaktu Sholat Subuh dan Hukumnya Jika Kesiangan, Wajib Dipahami
Sholat subuh menjadi salah satu sholat 5 waktu dengan keutamaan besar. Namun, kita juga harus tahu kapan waktu dimulainya subuh dan batas waktu sholat ini.
Baca Selengkapnya