Melalui Literasi Digital, Pelajar Diingatkan Bahaya Narkoba dan Judi Online
Siswa SMP dan SMA menjadi sasaran yang mudah untuk mengedarkan narkoba.
Siswa SMP dan SMA menjadi sasaran yang mudah untuk mengedarkan narkoba.
Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) memberikan edukasi terkait bahaya narkoba dan judi online kepada pelajar SMP dan SMA. Para pelajar diimbau untuk memanfaatkan internet ke hal-hal yang lebih kreatif dan produktif.
"Akibat mengkonsumsi narkoba efeknya sangat tidak baik. Ada yang putus sekolah, terjaring penyakit, dan menghancurkan masa depan kita semua," ujar Ketua Bidang 3 OASE KIM, Loemonnga Hoesmasan Kartasasmita dalam keterangan, Rabu (1/11).
Loemonnga menyebut, pelajar menjadi incaran para pengedar narkoba. Oleh karena itu, para siswa harus menjauhi penyalahgunaan narkoba.
"Pelajar masih mudah untuk dipengaruhi. Jika sudah masuk ke dalam tubuh, narkoba tidak bisa disembuhkan secara total. Untuk menjauhi narkoba, jadilah anak yang hebat, melek teknologi, dan berprestasi," katanya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Bidang 3 OASE KIM, Kombes Pol Asep I Rosadi. Dia mengatakan, masalah narkoba sangat krusial. Data dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.
"Negara melalui PBB melakukan kerja sama memerangi pengedaran narkoba ini jangan sampai merusak seluruh masyarakat apalagi generasi muda emas," ungkapnya.
Asep Rosadi menambahkan, siswa SMP dan SMA menjadi sasaran yang mudah untuk mengedarkan narkoba. Untuk itu, penting adanya kesadaran anak muda terhadap dampak penyalahgunaan narkoba.
Bagi kalangan SMP dan SMA ini sangat mudah bagi pengedar untuk mendoktrin atau menyusupi pengedaran narkoba. Efek narkoba sangat berbahaya bisa merusak fisik, kehidupan sosial hingga kematian.
"Untuk mencegah penyebaran narkoba, para siswa harus meningkatkan keimanan dan memperbanyak literasi tentang bahaya narkoba," imbuhnya.
Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaPelatihan literasi itu menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan internet yang lebih positif dan bertanggung jawab di Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaMaraknya penipuan yang terjadi di Indonesia, membuat literasi keuangan menjadi salah satu ilmu yang sangat penting untuk terus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2023 nilai pinjaman masyarakat Indonesia ke pinjaman online mencapai Rp50,12 triliun.
Baca SelengkapnyaNasabah PNM Mekaar yang belum seluruhnya melek digital berpotensi menjadi korban penyalahgunaan data pribadi.
Baca SelengkapnyaSudah dilakukan penahanan terhadap 11 orang yang melakukan tindak pidana perjudian online,
Baca SelengkapnyaAnda dapat melakukan pengecekan dengan mengunjungi laman Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Selengkapnya