Masyarakat adat Banakeling di Cilacap rayakan HUT RI ke-73 di Muara Sungai
Merdeka.com - HUT Kemerdekaan Indonesia ke-72 dirayakan unik di Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jumat (18/7). Upacara peringatan kemerdekaan mengambil lokasi di tengah muara Sungai Bengawan, masing-masing peserta upacara ditata rapi di atas perahu mengepung tiang dari bambu untuk pengibaran bendera di tengah-tengah jajaran perahu.
Peserta upacara adalah komunitas adat Trah Banokeling yang memang jadi bagian khas warga Desa Adiraja. Selain mereka juga terlibat dalam upacara para perangkat desa dan warga desa, hingga para pelajar.
Uniknya pula, masing-masing peserta upacara menggunakan pakaian daerah. Selain itu, bahasa pengantar tidak menggunakan Bahasa Indonesia, melainkan memakai dialek Banyumasan. Bahasa Indonesia dikumandangkan saat peserta upacara menyanyikan lagu kebangsaan, serentak membacakan UUD 1945, Pancasila dan membacakan pidato sambutan.
"Upacara dina kiye, kanggo ngeemut-emut dina kamardikaan negarane dhewek," ujar pembawa acara dalam bahasa Jawa Banyumasan yang secara ringkas mengingatkan uapacara dilangsungkan memperingati kemerdekaan.
Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Adiraja, Giran Candra mengatakan upacara peringatan Kemerdekaan RI ke-73 ini untuk mempromosikan rintisan kawasan wisata Adiraja. Di satu sisi, adanya masyarakat banakeling membuat desa tersebut kental dengan nilai-nilai tradisi di antaranya larung sesaji pada bulan sura, Maulid Nabi, dan bulan Apit. Di sisi lain, Adiraja juga memiliki potensi alam mulai dari susur sungai menuju ke Pantai Sodong, Pantai Cemoro Sewu dan Pulau Nipah.
"Baru 4 bulan ini kami persiapkan dengan serius. Mulai membersihkan sampah di Sungai Bengawan, menyiapkan homestay dan perahu wisata. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," ujarnya.
Kepala Desa Adiraja, Suprihadi mengatakan, masyarakat desa tersebut banyak yang menggantungkan hidup mencari ikan. Namun, mata pencaharian itu, lambat laun terhambat sebab lingkungan sungai yang mulai rusak.
Sungai Bengawan mengalami kedangkalan. Kini kedalam sungai tak lebih dari 2 meter. "Kedangkalan ini menyebabkan pasokan ikan menipis. Padahal kebanyakan warga di sini berprofesi sebagai nelayan. Warga desa pun mulai melirik sektor wisata. Mereka hendak menggarap wisata air dengan mengandalkan perahu tradisional," ujar Suprihadi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDesa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahapan Penghitungan Suara Berjenjang Pemilu 2024
Rapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024
Baca SelengkapnyaKisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaBanyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini
Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaMengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya