Marak Warga Rusia Jadi Pemandu Wisata Ilegal di Bali Buat Warga Resah
Merdeka.com - I Nyoman Nuarta selaku Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, menyampaikan bahwa warga Negara Rusia yang menjadi tour guide ilegal di Pulau Bali sudah marak dan membuat para pelaku usaha wisata geram.
"Sebenarnya sudah dari dulu ada WNA Rusia yang melakukan kegiatan menjadi pemandu ilegal di Bali. Cuman dari tahun yang lalu sangat meningkat WNA Rusia jadi guide di Bali," kata Nuarta saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (2/7) sore.
Menurut Nuarta, dengan adanya warga Rusia yang menjadi tour guide ilegal di Bali, tentu sangat mengganggu pariwisata karena akan merusak harga tour pasar Rusia.
"Mereka tidak kena pajak, mengambil lahan pekerjaan anggota kami di lapangan dan membawa citra buruk buat pariwisata karena informasi yang di berikan sama wisatawan tidak pass," imbuhnya.
Nuarta juga menjelaskan, pihak hanya sebatas melaporkan akan maraknya warga Rusia yang menjadi tour guide ilegal di Bali. Namun, untuk kewenangan untuk hal tersebut adalah para steakholder terkait.
"Tetapi, stakeholder yang punya kewenangan itu tidak pernah melakukan hal-hal yang sifatnya kongkrit, eksekusi ke lapangan. Terkait dengan laporan yang kami sampaikan," jelasnya.
Nuarta juga menceritakan, mengapa sebagai warga Rusia berani menjadi tour guide ilegal di Bali. Karena, yang menjadi tour guide tersebut adalah warga Rusia yang sudah tertangkap dan dideportasi dari Thailand, sehingga mereka memilih untuk pindah ke Indonesia khususnya di Bali.
"Warga negara Rusia ini yang melakukan kegiatan itu kan orang-orang yang terdeportasi dari Thailand. Karena di Thailand sekarang melakukan betul-betul penegakan hukum yang keras dan tegas disana," ungkapnya.
Menurut Nuarta, jika sudah di deportasi warga Rusia tersebut tidak akan kembali ke negara asalnya. Karena, akan dianggap seorang yang kriminalis.
"Maka salah satu caranya adalah pindah ke negara yang lain. Nah negara lain yang dipilih itu adalah negara Indonesia, utamanya Bali. Kenapa, karena masih ada oknum-oknum penegak hukum yang mau menerima suap, masih mau di bayar oleh karena itu marak di Bali," ujarnya.
Nuarta juga menjelaskan, untuk modus operandinya para warga Rusia tersebut berbeda dengan yang dulu. Kalau dulu, warga Rusia tersebut masuk melalui travel agent yang menggunakan warga asing. Namun, untuk saat ini modus operandinya mereka lebih mudah dengan lewat travel agent dan mereka bisa deteksi dan melakukan kegiatan mandiri.
"Jadi contoh begini, setiap malam dia nongkrong. (misalnya) di Nusa Dua ketemu sama tamu Rusia diajak minum dibayarin. Sambil dia menjual produknya," ujarnya.
"Dia menjual produk itu tidak sama dengan travel agent yang formal. Dia menjual produk semaunya mereka. Ada yang lebih mahal tergantung tournya, ada yang lebih murah sekali. Artinya, ada tiga hal implikasinya, satu dia merusak tatanan niaga paket Rusia, kedua dia tidak membayar pajak, ketiga adalah kesempatan kerja diambil oleh sebagian mereka," jelas Nuarta.
Nuarta juga menjelaskan, jika travel agent yang normal itu sesuai dengan paket tour Rusia dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali yang membuat produk paket tour tersebut.
"Paket Rusia, (Misalnya) ke Kintamani satu orang hampir 65 (ribu) dollar. Kalau ke Kintamani (Warga Rusia) bisa dibuka 35 atau 40 dollar. Kadangn lebih murah, karena disana tamunya tanpa lunch umpamanya dia yang menjual lunch disana dengan harga mahal begitu," ujarnya.
Perlu diketahui juga, untuk kunjungan wisatawan asal Rusia ke Bali, dari bulan Januari sampai Mei 2019 mencapai 64.113 orang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaBikin Resah, Bule Rusia Ngamuk Rusak Restoran di Bali Pakai Kapak
Bule Rusia ditangkap Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kuta, Bali. Dia ditangkap karena melakukan perusakan di restoran pakai kapak.
Baca SelengkapnyaBule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing
Penetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok
Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaTuris Asal Argentina dan Ceko Diusir dari Bali Karena Jadi Instruktur Yoga
Sejak Januari hingga saat ini sudah ada enam orang yang diusir kembali ke negaranya dan selama 2023 terdapat 17 orang WNA juga sudah dideportasi.
Baca Selengkapnya18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya
Salah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.
Baca SelengkapnyaPeta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan
Peta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca Selengkapnya11 Wisata Malam Bali yang Indah dan Menakjubkan, Wajib Dikunjungi
Pulau Bali tampaknya masih menjadi destinasi wisata favorit para pelancong dari dalam hingga luar negeri.
Baca Selengkapnya