Mantan Pemilik SFC Dicecar 8 Pertanyaan Soal Pembangunan Masjid Sriwijaya
Merdeka.com - Setelah sempat mangkir pada panggilan pertama, bendahara Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya, Mudai Madang, akhirnya memenuhi panggilan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan. Mantan pemilik club Sriwijaya FC itu dihadirkan sebagai saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya.
Mudai diperiksa selama tiga jam dan menjawab delapan pertanyaan oleh jaksa pidana khusus. Menurut dia, jaksa menduga terjadi penyelewenangan dana pembangunan masjid yang diproyeksikan terbesar dan termegah di Asia itu.
"Ya ada delapan pertanyaan seputar pembangunan," ungkap Mudai, Senin (8/2).
Mudai mengaku tidak mengetahui terkait teknis pembangunan. Sebab, dia hanya menjabat bendahara hingga 2015.
"Kalau mangkrak teknisnya saya tidak tahu silangkan tanya ke tim pembangunan. Saya jadi bendahara sampai 2015, tapi meski tidak menjabat bendahara lagi, saya masih jadi pengurus yayasan," ujarnya.
Terkait alasan tak hadir pada pemeriksaan pertama pekan lalu, Mudai berdalih terbentur pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan. Terlebih saat ini dia sudah berdomisili di Jakarta.
"Harus bolak-balik Palembang-Jakarta. Tapi kalau diminta untuk diambil keterangan saya akan datang," kata dia.
Kasi Penkum Kejati Sumsel Khaidirman mengatakan, keterangan Mudai Madang diperlukan penyidik karena kapasitasnya sebagai bendahara Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya. Pada saat bersamaan, pihaknya juga memeriksa mantan Kabiro Kesra Setda Sumsel Ahmad Nasuhi dan kini total 20 saksi dimintai keterangan.
"Saat ini masih tahap mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi. Untuk kerugian negara dari Rp130 miliar yang dikeluarkan ABBD, masih menunggu perhitungan BPK," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLiga Muslim Dunia merupakan organisasi non-pemerintah yang berdiri sejak 18 Mei 1962 dan berbasis di Mekkah
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaPenyidik Bidang Propam Polda Sumsel memeriksa dua perwira Polres Banyuasin yang diduga melakukan pelecehan dan pengeroyokan pengunjung klub malam, MA (20).
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaAda anggapan bahwa masjid ini tiba-tiba ada dan pembangunannya dibantu jin
Baca SelengkapnyaUntuk ruas jalan utama seperti Gatot Subroto mengarah ke Slipi dan Jl. Gerbang Pemuda maupun sebaliknya akan diberlakukan secara normal.
Baca SelengkapnyaKapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca Selengkapnya