Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa Brawijaya pakai kicauan burung untuk produktivitas padi

Mahasiswa Brawijaya pakai kicauan burung untuk produktivitas padi Mahasiswa Brawijaya manfaatkan kicauan burung untuk tingkatkan produktivitas padi. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang mengembangkan sebuah alat yang memanfaatkan kicauan burung untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Alat yang diberi nama Tersimeniom itu menggunakan teknik sonic bloom atau frekuensi kicauan burung untuk mempengaruhi pembukaan stomata pada padi.

Siti Amalina Azahra, Ketua Tim Tersimeniom menjelaskan, proses pembuatan perangkat tersebut terinspirasi dari riset seorang peneliti Australia, Dr Dan Carlson. Riset Carlson menyimpulkan bahwa pembukaan stomata tumbuhan dipengaruhi oleh frekuensi kicauan burung.

"Pembukaan stomata yang lebih besar, dapat mempengaruhi hasil fotosintesis, karena penyerapan CO2 dan mineral lebih maksimal," kata Amalina di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kamis (22/9).

Mahasiswi asal Tangerang itu menambahkan, dari hasil studi literatur yang dilakukan, ternyata frekuensi kicauan burung yang dapat mempengaruhi pembukaan stomata tumbuhan berada di kisaran 3000-5000 Hz. Timnya kemudian berinisiatif membuat alat yang dapat memancarkan frekuensi suara audiosonik yang frekuensinya setara dengan kicauan burung, khususnya burung kutilang.

Dimas Eko Prasetyo, anggota tim yang lain menerangkan, Tersimeniom telah diujicobakan di laboratorium untuk mengukur pengaruh frekuensi dari Tersimeniom terhadap pembukaan stomata dan morfologi. Morfologi (bentuk fisik tanaman) yang diteliti terdiri dari akar, tinggi tanaman dan jumlah bulir.

Hasil uji pembukaan stomata didapatkan, pembukaan stomata meningkat hampir dua kali lipat, yakni dari 3,839 mikrometer menjadi 5,8 mikrometer. Sedangkan uji morfologi menunjukkan, tanaman padi tumbuh lebat dan akarnya bertambah panjang. Namun tidak diperoleh pengaruh signifikan pada tinggi tanaman padi.

"Kesimpulannya, sangat berpengaruh dan meningkatkan produktivitas. Tanaman padi yang dekat dengan perangkat dapat menghasilkan 27 bulir per tanaman, sedangkan yang jauh hanya menghasilkan 16 bulir per tanaman," bebernya.

Anggota tim lainnya, Achmad Syafiudin menambahkan, sementara jangkauan efektif perangkat ini hanya berfungsi untuk jarak 5-7 meter. Penerapan di lapangan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Bahkan tim juga berencana untuk melakukan penelitian efek kicauan burung terhadap tanaman-tanaman lainnya seperti kentang, tomat, atau umbi-umbian.

"Biar efek yang diberikan jangkauannya lebih jauh, masih diteliti lebih lanjut. Untuk kualitas padi yang dihasilkan dari perlakuan juga harus diuji," jelasnya.

Katanya, Tersimeniom optimal digunakan di pagi hari, dikarenakan temperatur yang masih rendah. Bila temperatur udara tinggi, stomata akan tertutup untuk mencegah penguapan zat hara yang berlebihan.

"Sesuai dengan teori pembukaan stomata, alat ini efektif digunakan pagi hari antara jam 08.00-10.00 dan di sore hari antara jam 15.00-17.00 Untuk di atas jam 10 dan menjelang sore hari dianjurkan agar alat dimatikan," katanya.

Alat dalam bentuk portabel ini diharapkan dapat memberi kemudahan pada petani dari segi pengguna. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman padi di Indonesia.

Tersimeniom sendiri berhasil meraih Juara Umum I pada Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) kategori Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian. Tiga anggota Tim Divisi Aerokreasi Jurusan Teknik Mesin UB dengan dosen pembimbing Bayu Satriya Wardhana itu berhasil menyisihkan 15 finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

PIMPI sendiri digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keilmiahan Forces di Institut Pertanian Bogor (IPB), 17-18 September 2016. Peserta yang memasuki 15 besar yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Riau (UNRI), Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sebelas Maret (UNS), UB Malang dan IPB.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.

Baca Selengkapnya
Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif

Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif

Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.

Baca Selengkapnya
Kenapa Tubuh Berkeringat Saat Kepedasan?

Kenapa Tubuh Berkeringat Saat Kepedasan?

Tubuh merespons dengan melepaskan keringat sebagai bagian dari mekanisme pendinginan alami.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya

Bagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya

Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya

Mengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya

Kapak persegi dibuat dari batu yang dikikis hingga membentuk persegi dengan bagian tepi yang lebih tipis. Umumnya kapak ini dibuat untuk berburu.

Baca Selengkapnya
Bioteknologi Konvensional: Pengertian, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

Bioteknologi Konvensional: Pengertian, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

Bioteknologi konvensional merupakan salah satu cabang dari bioteknologi yang menggunakan metode tradisional dalam menghasilkan produk-produk bioteknologi.

Baca Selengkapnya
Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru

Baca Selengkapnya
Cara Mengontrol Produksi Minyak di Wajah agar Tetap Sehat dan Glowing

Cara Mengontrol Produksi Minyak di Wajah agar Tetap Sehat dan Glowing

Berbagai faktor dapat menjadi penyebab kulit wajah berminyak, mulai dari faktor genetik hingga perawatan wajah yang tidak tepat.

Baca Selengkapnya