Legenda preman Medan yang jadi pahlawan dan dermawan
Merdeka.com - Siapa saja sosok preman Medan yang melegenda? HMY Effendi Nasution dan Sahara Oloan Panggabean boleh jadi masuk dalam golongan ini.
Ada banyak alasan sehingga HMY Effendi Nasution yang dikenal dengan Pendi Keling dan Sahara Oloan Panggabean atau Olo Panggabean sebagai legenda. Kiprah keduanya semasa hidup setidaknya pernah membuat preman Medan tak lagi berkutat di pinggir jalan.
Dimulai dari Pendi Keling. Petinju ini berhasil mempersatukan para preman di Medan pada awal 1960-an sehingga mereka menjadi kekuatan politik.
"Waktu itu kami anak jalanan biasanya ada di bioskop-bioskop. Kami hidup dari black market. Catut film. Kalau ada band-band yang datang dari Jakarta, mudah-mudahan kami bisa mencatut. Nanti donatur-donatur bilang suruh jaga, kita jaga," kata Anwar Congo, salah seorang rekan Pendi Keling.
Upaya Pendi Keling menyatukan rekan-rekannya dalam satu organisasi berhasil membuat mereka tak lagi disebut preman. Mengusung panji Pemuda Pancasila, mereka ikut membasmi simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tindakan mereka berbuah manis. Pemuda Pancasila pun menjelma menjadi organisasi kepemudaan besar di negeri ini. Di bawah kepemimpinan Pendi Keling, para preman yang umumnya mangkal di bioskop-bioskop menjelma menjadi orang terpandang dan tak jarang punya peran di dunia politik.
Karena kiprahnya, Pendi Keling pun mendapat julukan Singa Sumatera. Dia juga sempat dipercaya menjadi anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) di Jakarta, selama dua tahun sejak 1968.
Pendi Keling meninggal dunia 26 Agustus 1997, pada usia 63 tahun. Jalan HMY Efendi Nasution yang ditabalkan sebagai nama salah satu jalan di Kota Medan mengabadikan legendanya.
Sementara itu, bekas anggota Pendi Keling, Olo Panggabean punya kisah tak kalah mentereng. Namanya menanjak setelah keluar dari Pemuda Pancasila dan membentuk Ikatan Pemuda Karya (IPK) pada 28 Agustus 1969 dan membangun 'kerajaannya'.
Di masa jayanya, Olo Panggabean kerap dikaitkan dengan perjudian yang pernah sangat marak dan bebas di Kota Medan. Pria kelahiran Tarutung 24 Mei 1941 ini juga dipanggil sebagai Ketua.
5 Strategi polisi sapu bersih preman
Profesi ini dekat dengan premanisme
Tak banyak orang yang bertemu langsung dengan Olo Panggabean. Wajahnya juga sangat jarang diabadikan kamera wartawan. Sepak terjangnya pun hanya jadi cerita dari mulut ke mulut, dan tak ada upaya membuktikan kebenarannya.
Begitupun, karisma nama Olo Panggabean di Sumut melebihi para pejabat. 'Gedung Putih, kediamannya di Jalan Sekip, Medan, pun tak kalah kondang.
Penghormatan orang kepada Olo Panggabean bisa dilihat saat dia berulang tahun, Natal dan Tahun Baru. Jajaran papan bunga ucapan selamat, termasuk dari para pejabat, memenuhi kawasan sepanjang Jalan Sekip dan jalan-jalan sekitarnya.
Meski sering dikaitkan dengan 'dunia hitam', Olo Panggabean juga dikenal sebagai sosok dermawan. Dia banyak membantu warga tidak mampu. Salah satu contohnya adalah ketika Olo Panggabean membiayai operasi pemisahan bayi kembar siam Angi-Anjeli di Singapura pada 2004.
Bintang Olo Panggabean kemudian meredup sejak jabatan Jenderal Sutanto menjabat Kapolri pada 2005. Praktik perjudian di Sumut, yang sering dikaitkan dengannya, diberantas habis sampai ke akar-akarnya.
Olo Panggabean meninggal dunia karena sakit di RS Glenegles, Medan pada Kamis,30 April 2009. Dia kemudian dimakamkan di Tanjung Morawa, Deliserdang.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMenghilang Bak Ditelan Bumi, Ternyata Dea Ananda Sempat Kehilangan Suara Selama 2 Tahun dan Baru Pulih Lagi Setelah Hamil
Dea Ananda ternyata sempat kehilangan suara. Berikut selengkapnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beri Pesan soal Pemimpin Hebat, Jenderal Bintang Dua Polri Singgung soal Amarah hingga Anak Buah
Irjen Pol Angesta Romano Yoyol memberi pesan mendalam ke anak buah.
Baca SelengkapnyaLebaran Sebentar Lagi, Bapak Ini Nangis Menanti Sang Anak Belum Berkunjung di Panti Jompo
Bapak ini menanti kedatangan sang anak menjelang lebaran.
Baca SelengkapnyaKesaksian Dokter Relawan di Jalur Gaza, Miris Lihat Pasien Dioperasi di Atas Lantai Rumah Sakit hingga Lahirkan Bayi
Seorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Bayi Menangis yang Perlu Dikenali Orangtua, Ketahui Cara Membedakannya
Tangisan yang dikeluarkan oleh bayi memiliki berbagai tanda yang berbeda. Kenali enam penyebab tangisan dari bayi yang biasanya ditunjukkan.
Baca Selengkapnya1 Tahun Bebas Berkeliaran, Serda Adan Pembunuh Casis Bintara Asal Nias Kini Ditahan Lantamal II Padang
Mirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca SelengkapnyaSelesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari
Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
Baca Selengkapnya