Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lanud Halim kebobolan WNA, Demokrat bilang 'Ini kecolongan besar!'

Lanud Halim kebobolan WNA, Demokrat bilang 'Ini kecolongan besar!' Gladi resik HUT TNI AU ke-70. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Tujuh pegawai kereta cepat dibekuk petugas Pertahanan Pangkalan (Hanlan) saat melakukan pengeboran di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma. Hasil pemeriksaan TNI AU, menyatakan ada lima warga negara China diciduk dalam aktivitas tidak berizin itu. Para pekerja asing juga tidak melengkapi diri dengan identitas.

Kondisi itu mendapat tanggapan Ketua DPP Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu. Dia merasa kecewa berat dan merasa aneh karena TNI AU baru sadar kebobolan masuknya warga asing. Khatibul bahkan menyebut insiden ini sebagai kelemahan besar pasukan TNI AU.

"Ini kecolongan besar. Ini jangan dianggap remeh karena ini apapun yang namanya lokasi militer di sebuah negara itu steril. Jangankan buat warga negara lain, buat warga Indonesia saja proses masuk ke situ itu seleksinya ketat," kata Khatibul saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (27/4).

Khatibul sejauh merasa heran peran TNI justru lebih sering digunakan menggusur warga. Padahal mereka masih sering kebobolan terkait upaya mempertahankan kedaulatan.

"Jangan cuma berani dijadikan alat untuk menggusur Kalijodo, Luar Batang, menggusur orang-orang miskin tapi berhadapan dengan warga negara lain yang jelas-jelas melanggar hukum tidak berani," tuturnya.

Khatibul mendesak agar pemerintah dan aparat keamanan menindak tegas para WNA tersebut. Bahkan menurutnya harus diadili melalui pengadilan militer.

"Mestinya ada tindakan langsung. Orang masuk ke suatu wilayah militer apalagi dia orang asing, itu harus ada tindakan. Jadi enggak bisa cuma diklarifikasi ini ada suratnya atau tidak kemudian selesai. Harus ada tindakan hukum militer yang harus diterapkan. Hukum militer supaya kita tidak dilecehkan oleh negara lain. Ini menyangkut kewibawaan TNI," pungkasnya.

Pengamat hukum Andri W Kusuma menambahkan, Lanud Halim Perdanakusuma merupakan kawasan militer strategis yang harus benar-benar dijaga. Kasus masuknya warga negara China di kawasan itu secara tidak langsung bisa membahayakan negara.

"Masuknya warga negara China ke Halim Perdanakusuma patut dicurigai. Proyek kereta cepat itu sama saja dengan memberikan lahan Halim kepada negara lain. Ini berbahaya," kata Andri dalam keterangannya.

Maka dari itu, adanya insiden itu diminta adanya peninjuan ulang terhadap proyek kereta cepat. "Sebaiknya proyek kereta cepat ditinjau ulang, atau kalau perlu dibatalkan," tegasnya. Andri juga menilai pemerintah harusnya patut curiga para pekerja China itu kemungkinan militer.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis

Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.

Baca Selengkapnya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.

Baca Selengkapnya
67.955 Prajurit TNI Dikerahkan Amankan Lebaran dan Arus Mudik
67.955 Prajurit TNI Dikerahkan Amankan Lebaran dan Arus Mudik

Pergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga

TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri

Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya