Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kunjungi Pondok Gontor, Wapres JK Wakafkan Tanah Milik Keluarga

Kunjungi Pondok Gontor, Wapres JK Wakafkan Tanah Milik Keluarga

Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (JK) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Dalam kunjungannya itu, JK meresmikan menara Baru Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor dan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (UNIDA).

Dalam kunjungan ini, keluarga Kalla juga mewakafkan sebidang tanah untuk Gedung Pusat Studi Ekonomi di Unida.

"Untuk Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor atau Center of Islamic Economic Studies (CIES), yang pada awal peletakan batu pertamanya juga oleh M. Jusuf Kalla dan Bapak Suahaeli Kalla yang mewakili dari pihak keluarga," kata rektor Unida, Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi saat sambutan, Kamis (3/10).

jusuf kalla kunjungi pondok modern darussalam gontor©2019 Merdeka.com/Erwin Yohanes

Dia menjelaskan bahwa gedung CIES ini difungsikan sebagai gedung pusat Studi Ekonomi Islam, pusat kajian dan gerakan bisnis strategis yang terkait dengan pengembangan ekonomi dan manajemen.

Gedung terdiri dari dua lantai yang luasnya hingga 52m x 29,5m. Proyek ini menelan dana pembangunan total kurang lebih Rp11 miliar rupiah. Dan seluruh pembiayaannya merupakan bantuan dari keluarga Haji Kalla.

Sementara itu, Jusuf Kalla mengatakan pihak keluarganya sengaja mewakafkan tanah untuk Pondok Gontor dengan alasan karena setiap tahunnya pondok ini pasti akan ada perubahan.

"Abad ini abad penuh perubahan bahwa pondok modern itu sangat berkembang sangat dinamis modern tahun 30 berbeda tahun 2019/2020. Jadi dengan mewakafkan diharapkan bisa mendorong kemajuan Gontor," jelasnya.

Menurutnya, keluarga Kalla sejak tahun 70, 80, 90-an menghargai Gontor karena dirinya juga ikut mendirikan Gontor di Poso.

"Dulu di Makassar tapi tertunda. InsyaAllah untuk menjadi kemajuan masyarakat di daerah bisa sejalan dengan kemajuan bangsa ini, karena saya akan selalu katakan beda antara sekolah dan museum. Kalau museum melihat ke belakang bangga melihat kemajuan masa lalu, Borobudur hebat kita bangun, coba mau bikin sultan Mataram zaman dulu hebat, itu museum," katanya.

Sementara Universitas, kata dia, pendidikan itu ke depan harus selalu lebih baik. Dia tidak ingin melihat ke belakang layaknya museum, "Kita harus melihat ke depan yang jauh lagi, Gontor bisa beramal jariyah, menara masjid Jami, pendidikan ekonomi syariah," pungkasnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember

Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember

"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
JK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir

JK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir

Jusuf Kalla (JK) menyambut baik rencana hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla dan Keluarga Mencoblos di TPS 03 Halaman SMA Pangudi Luhur Kebayoran Baru

Jusuf Kalla dan Keluarga Mencoblos di TPS 03 Halaman SMA Pangudi Luhur Kebayoran Baru

Jusuf Kalla dan keluarga akan berjalan menuju TPS.

Baca Selengkapnya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Baca Selengkapnya