KPK bantah manfaatkan media untuk serang Polri
Merdeka.com - Pernyataan Wakapolri Komjen Pol Nanan Iskandar menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering menggunakan media untuk menekan Polri ditanggapi santai. Komisi itu merasa tidak pernah ada pertentangan dengan Polri.
"KPK tidak menggunakan media, tapi tentu KPK tidak bisa mempengaruhi media untuk menulis dan menurunkan berita sesuai dengan apa yang menarik menurut media," kata Juru Bicara Johan Budi kepada merdeka.com, Rabu (19/9).
Selama ini, media selalu menanyakan kasus yang sedang ditangani oleh KPK. Sebagai komisi yang mendapat mandat dari rakyat, dalam menjalankan tugasnya KPK harus terbuka.
"KPK menjawab pertanyaan yang diajukan media dan itu adalah bagian dari akuntabilitas dan tanggungjawab KPK kepada publik," ujar dia.
Johan menegaskan, KPK tidak merasa berhadap-hadapan dengan Polri. "Kami sesama penegak hukum harus saling sinergi dan mendukung untuk melakukan pemberantasan korupsi," kata Johan.
Kemarin, Wakapolri Nanan merasa institusinya kalah dan tercoreng di mata publik ketika berhadapan dengan KPK. Menurut dia, jika publik mau melihat dengan baik, KPK yang melanggar ketentuan dalam menangani kasus simulator SIM.
"Polisi punya legalitas tapi kalah sama KPK di media, yang tidak etis siapa, yang rebutan siapa tapi kita tetap kalah di media," kata Nanan kemarin.
Menurut Nanan, polisi dalam hal menangani kasus apapun termasuk simulator SIM punya legalitas yang sama dengan KPK. Oleh karena itu, KPK diharapkan tidak menggunakan media untuk kepentingannya, namun menggunakan hukum sebagai dasarnya.
"Ayo pakai hukum jangan pakai media pressure. Jadi kami kalah di media kalau hukum belum tentu kalah. Tergantung keberanian kami," ujar dia.
Hubungan dua penegak hukum, Polri dan KPK akhir-akhir ini sedang panas. Hubungan keduanya renggang setelah terjadi perebutan kewenangan dalam menangani kasus alat simulasi mengemudi di Korlantas Polri.
Ditambah, Polri juga akan menarik 20 penyidiknya dari KPK. Penarikan ini membuat KPK berang karena 20 penyidik itu menjadi andalan komisi antikorupsi tersebut.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca SelengkapnyaDesakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaAli menjelaskan keputusan penerbitan sprindik baru dalam penanganan kasus korupsi ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPolri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca Selengkapnya