Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPI putuskan TVRI melanggar tayangkan konvensi capres Demokrat

KPI putuskan TVRI melanggar tayangkan konvensi capres Demokrat Konvensi Partai Demokrat. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan bersalah terhadap TVRI lantaran menayangkan tiga jam konvensi Capres Partai Demokrat pada Minggu (15/9) lalu. Dari hasil rapat pleno yang mereka gelar, TVRI jelas melakukan pelanggaran.

"Inti pelanggaran tersebut yaitu terdapat indikasi netralis dan keberimbangan yang dilanggar oleh TVRI," ujar Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, S Rahmat Arifin saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (20/9).

Rahmat mengatakan dalam pemeriksaan tersebut, TVRI juga menyertakan notulensi rapat yang menyatakan kalau penayangan tersebut merupakan hasil rapat redaksi. TVRI menyatakan acara konvensi itu masuk dalam news karena dianggap memiliki nilai berita (news value) yang tinggi.

"Sehingga mereka merasa layak sampai memberi waktu 2,5 jam untuk menyiarkan secara tunda. Percaya atau tidak rapat pleno punya pertimbangan sendiri," katanya.

Namun, lanjut Rahmat, TVRI tidak melakukan pengeditan secara proporsional. Padahal sebagai televisi publik, harusnya TVRI berhati-hati dalam penayangan.

"Sehingga untuk mengurangi apabila ada kesalahan-kesalahan liputan tentunya sensor itu penting untuk dilakukan," tuturnya.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPU Tambah Stasiun Televisi Penyelenggara Debat Ketiga Capres-Cawapres
KPU Tambah Stasiun Televisi Penyelenggara Debat Ketiga Capres-Cawapres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menambah satu stasiun televisi, yakni Garuda Tv, sebagai media penyelenggara debat ketiga capres bersama MNC Group.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
8 Kriteria Capres Keuskupan Agung Medan: Bersih dari Pelanggaran HAM
8 Kriteria Capres Keuskupan Agung Medan: Bersih dari Pelanggaran HAM

Surat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPU Beberkan Persiapan Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Ganjar Pertama Paparkan Visi-Misi
KPU Beberkan Persiapan Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Ganjar Pertama Paparkan Visi-Misi

Pelaksanaan debat capres ketiga akan bekerja sama dengan media penyelenggara yakni MNC Grup ditambah dengan Garuda TV.

Baca Selengkapnya
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis

Baca Selengkapnya
Kasus Pengeroyokan Satria Mahathir 'Cogil' Belum Ada Opsi Mediasi
Kasus Pengeroyokan Satria Mahathir 'Cogil' Belum Ada Opsi Mediasi

Polisi masih mengusut kasus tersebut dan belum ada upaya mediasi.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie soal MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024: Mencerminkan Suara Rakyat
Menkominfo Budi Arie soal MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024: Mencerminkan Suara Rakyat

Budi Arie mengajak semua pihak untuk melanjutkan upaya menjaga kerukunan bangsa dan membangun negara setelah pesta demokrasi berakhir.

Baca Selengkapnya
Kapolri soal Pembentukan Kortas Tipikor: Sudah Sampai di Meja Presiden
Kapolri soal Pembentukan Kortas Tipikor: Sudah Sampai di Meja Presiden

Kehadiran Kortas Tipidkor diharapkan bisa menjadi solusi dan jawaban atas kegelisan masyarakat terhadap kejahatan korupsi.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya