KPI putuskan TVRI melanggar tayangkan konvensi capres Demokrat
Merdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan bersalah terhadap TVRI lantaran menayangkan tiga jam konvensi Capres Partai Demokrat pada Minggu (15/9) lalu. Dari hasil rapat pleno yang mereka gelar, TVRI jelas melakukan pelanggaran.
"Inti pelanggaran tersebut yaitu terdapat indikasi netralis dan keberimbangan yang dilanggar oleh TVRI," ujar Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, S Rahmat Arifin saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (20/9).
Rahmat mengatakan dalam pemeriksaan tersebut, TVRI juga menyertakan notulensi rapat yang menyatakan kalau penayangan tersebut merupakan hasil rapat redaksi. TVRI menyatakan acara konvensi itu masuk dalam news karena dianggap memiliki nilai berita (news value) yang tinggi.
"Sehingga mereka merasa layak sampai memberi waktu 2,5 jam untuk menyiarkan secara tunda. Percaya atau tidak rapat pleno punya pertimbangan sendiri," katanya.
Namun, lanjut Rahmat, TVRI tidak melakukan pengeditan secara proporsional. Padahal sebagai televisi publik, harusnya TVRI berhati-hati dalam penayangan.
"Sehingga untuk mengurangi apabila ada kesalahan-kesalahan liputan tentunya sensor itu penting untuk dilakukan," tuturnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menambah satu stasiun televisi, yakni Garuda Tv, sebagai media penyelenggara debat ketiga capres bersama MNC Group.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSurat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaksanaan debat capres ketiga akan bekerja sama dengan media penyelenggara yakni MNC Grup ditambah dengan Garuda TV.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca SelengkapnyaPolisi masih mengusut kasus tersebut dan belum ada upaya mediasi.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mengajak semua pihak untuk melanjutkan upaya menjaga kerukunan bangsa dan membangun negara setelah pesta demokrasi berakhir.
Baca SelengkapnyaKehadiran Kortas Tipidkor diharapkan bisa menjadi solusi dan jawaban atas kegelisan masyarakat terhadap kejahatan korupsi.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca Selengkapnya