KPAI akan panggil penerbit buku pelajaran SD memuat Yerusalem ibu kota Israel
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menindaklanjuti temuan buku pelajaran yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel. KPAI akan memanggil penerbit terkait penerbitan buku tersebut.
"Untuk mengumpulkan data dan penjelasan yang utuh dalam proses penyusunan buku hingga lolos penilaian buku, maka KPAI berencana memanggil penerbit yudistira untuk dimintai keterangan pertama terkait kekeliruan dalam buku IPS SD tersebut," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (14/12).
Menurut Retno, pemanggilan dijadwalkan dilakukan di kantor KPAI pada Senin (18/12) siang. Retno mengatakan, penulisan buku ajaran yang ada kekeliruan isi bahkan substansi bukanlah kejadian pertama sehingga perlu ditindaklanjuti serius.
"Ini sudah terjadi kesekian kalinya. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap buku-buku ajar, terutama buku SD. Mulai dari adanya konten kekerasan sampai pornografi, dan sekarang kekeliruan penulisan ibu kota Israel adalah Jerusalem," kata Retno.
Dia menambahkan, pengawasan buku ajar mestinya menjadi kewenangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemdikbud. KPAI pun akan meminta keterangan pihak Pusbukur Kemdikbud terkait lolosnya buku ini.
"Jika dalam proses penilaian buku tersebut ada kelalaian Kemdikbud maka tentu saja Kemdikbud menjadi pihak yang bertanggung jawab," pungkasnya.
Sebelumnya, buku pelajaran yang menyebutkan Yerusalem adalah ibu kota Israel itu ada pada buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kelas 6 SD yang diterbitkan oleh Intan Pariwara dan Yudistira pada halaman 64. Dalam buku itu disebutkan bahwa negara Israel ber ibu kota Yerusalem.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, langkah jangka pendek dilakukan pihaknya yakni menarik buku yang materinya berisi Yerusalem ibu kota Israel. Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Balitbang langsung melakukan revisi buku sekolah elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar (SD) Kelas IV itu.
"Kami mengambil keputusan dalam rapat bahwa konten yang ada di laman Kemendikbud kita tarik dahulu. Waktu pengoreksian sudah saya minta hari ini. Dalam waktu dekat Puskurbuk akan menerbitkan revisinya," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (13/12).
Mendikbud menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan materi yang terdapat dalam buku tersebut. Kemendikbud akan melakukan penelusuran kembali terhadap kesalahan yang terjadi dari isi buku.
Dari kasus ini Mendikbud menegaskan pembenahan tim yang menerbitkan buku pelajaran. Termasuk orang yang akan dipilih menjadi tim editing, tim penilai dan lebih teliti dan korektif terhadap tim pembuat naskah.
Mendikbud berharap penerbit buku yang belum mengedarkan buku itu, agar menahan diri dan menariknya lalu mengganti dengan buku dengan materi yang nantinya sudah direvisi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaSeorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaPemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaDKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca Selengkapnya