Korban Tsunami Selamat Usai Terapung 7 Jam Menggunakan Alat Band Seventeen
Merdeka.com - Tsunami Banten menyisakan kenangan kelam bagi Willy Siska. Bencana tersebut merenggut nyawa istri dan putri sulungnya, sementara keberadaan putra bungsunya hingga kini belum diketahui. Willy sempat tersapu gelombang tsunami dan terombang-ambing selama tujuh jam, sebelum akhirnya diselamatkan tim SAR.
Jenazah istri Willy, Yunita Primawati dan anak korban Alya dimakamkan pihak keluarga Senin (24/12). Kedua korban tsunami Banten tersebut dikebumikan dalam satu liang lahat di Pemakaman Umum Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur.
Suasana haru mengiringi pemakaman ibu dan anak itu. Suami dan ayah korban, Willy Siska, berupaya tegar saat menyaksikan dua orang terkasihnya dimakamkan.
Detik-detik bencana tsunami yang menyapu daratan Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12) malam masih membekas dalam ingatan Willy Siska. Tsunami yang datang secara tiba-tiba menyeret semua yang ada di bibir pantai tanpa mampu dihindari.
"Saat kejadian tengah berada di tenda acara gathering pegawai PLN," ujar Willy kepada wartawan.
Willy yang sempat terseret tsunami Banten, terpisah dengan istri dan dua anaknya. Bapak dua anak itu terseret gelombang dan terombang-ambing di tengah laut sejauh lima kilometer dari bibir pantai. Selama hampir tujuh jam, pegawai PLN ini bertahan hidup dengan memanfaatkan peralatan band milik grup band Seventeen yang ikut terseret gelombang sebagai pegangan.
Di tengah laut, Willy sempat menyelamatkan dua anak kecil yang terombang-ambing tsunami Banten. Ketika akhirnya diselamatkan tim SAR, Willy mengetahui istri dan putri mereka ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sementara itu keberadaan anak keduanya, Muhammad Ali Zaidan, yang masih berusia tiga tahun masih belum diketahui.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul akibat erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKeduanya diagendakan menghadiri acara peringatan tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, puluhan bahkan ratusan lumba-lumba kompak menampakkan diri di perairan Pantai Pancer
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca Selengkapnya