Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontras Terima Laporan Ratusan Pendemo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja Hilang

Kontras Terima Laporan Ratusan Pendemo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja Hilang Bentrokan di Harmoni. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) telah mendapatkan laporan ratusan pendemo tolak Undang Undang (UU) Cipta Kerja yang dinyatakan hilang dan tak diketahui keberadaannya.

"Sekarang saja sudah ada ratusan orang yang dinyatakan hilang dan masih banyak orang yang ditahan di kepolisian baik di Polres maupun Polda Metro Jaya dan pendampingan hukumnya pun dipersulit," kata Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti pada keterangannya, Jumat (9/10).

Dia mengungkapkan, dari hasil laporan yang diterimanya banyak dari pihak alami kesulitan untuk menemui anggota keluarga yang ditahan aparat.

"Bahkan keluarga saja sulit untuk menemui. kita saja sekarang masih sulit untuk mengakses data siapa saja nama-nama yang ada di dalam karena tidak diberikan akses oleh pihak kepolisian," ujarnya.

Lebih lanjut, Fatia pun menyayangkan narasi-narasi yang dibangun pemerintah sebagaimana pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang siap menindak tegas kepada para pendemo yang diduga melakukan tindakan anarkis.

"Justru itu sebenarnya malah membesarkan kembali kewenangan Polri untuk melakukan kesewenang-wenangan di lapangan. Ketika terjadi sebuah unjuk rasa," jelasnya.

"Padahal, kita tahu kemarin sudah banyak sekali kekuatan berlebihan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Dan apabila hal ini dilegitimasi oleh pernyataan seorang pejabat publik seperti Mahfud MD yang ditakutkan adalah akan semakin banyak lagi orang-orang yang menjadi korban dari kesewenang-wenangan Polri," lanjutnya.

Sulitnya Dapat Akses Dari Aparat Polisi

Sebelumnya, Sekjen Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani menyampaikan sampai saat ini pihaknya mengalami kesulitan untuk memberikan pendampingan hukum terhadap para peserta aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja yang ditangkap aparat.

Atas hal itu, Julius mengatakan belum bisa memberikan data orang yang turut diberikan pendampingan hukum. Lantaran akses yang masih ditutup pihak kepolisian untuk timnya melakukan verifikasi masyarakat yang ditahan aparat.

"Karena tidak semua yang ditangkap itu aksesnya dibuka kalau di Jawa Timur yang kita temukan dan di Bandung itu bisa kita temui dan kita buat sirat kuasa untuk ditandatangani dan bisa langsung dilepaskan," kata Julius saat dihubungi merdeka.com, Jumat (9/10).

"Tapi di beberapa titik itu ada yang ditaruh di semacam lapangan tapi pagarnya dikunci rapat. Pas tim kita coba masuk tidak diperbolehkan, jadi memang beberapa titik belum kita validasi datanya," sambungnya.

Ia pun menyebutkan sampai saat ini PBHI masih terus berupaya untuk memberikan pendampingan hukum di seluruh daerah unjuk rasa yang ditaksir ada ratusan orang yang diamankan polisi. Mulai dari di Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan.

"Yang fokus kita di beberapa daerah yang menjadi titik aksi unjuk rasa yang ricuh. Dan sudah pasti sampai ratusan, karena kita di Jawa Timur sudah ada ratusan yang kelihatan di lapangan," katanya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar akan Evaluasi Omnibus Law Cipta Kerja
Ganjar akan Evaluasi Omnibus Law Cipta Kerja

Keluhan dan ketidaknyamanan para buruh, harus diakomodir melalui ruang musyawarah.

Baca Selengkapnya
Lahir dengan Fisik Tak Sempurna, Ini Kisah Perempuan Asal Trenggalek Habiskan Gaji PNS untuk Bantu Teman-teman Difabel
Lahir dengan Fisik Tak Sempurna, Ini Kisah Perempuan Asal Trenggalek Habiskan Gaji PNS untuk Bantu Teman-teman Difabel

Ia berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya

Baca Selengkapnya
Ogah Kerja Lembur Lantaran Partnernya Cuti Melahirkan, Orang Ini Nekat Meracun Temannya Agar Keguguran
Ogah Kerja Lembur Lantaran Partnernya Cuti Melahirkan, Orang Ini Nekat Meracun Temannya Agar Keguguran

Perempuan dari Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan menambahkan racun ke minumannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Kritik UU Cipta Kerja: Jangan Sampai Masyarakat Dirugikan
Anies Kritik UU Cipta Kerja: Jangan Sampai Masyarakat Dirugikan

Regulasi harus memberikan dampak kepada masyarakat setelah ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Hitung Besaran THR Karyawan Tetap dan Pekerja Lepas, Cair Satu Pekan Sebelum Lebaran
Begini Cara Hitung Besaran THR Karyawan Tetap dan Pekerja Lepas, Cair Satu Pekan Sebelum Lebaran

Mengutip Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016, THR Keagamaan adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada Pekerja.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'
Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri

Baca Selengkapnya