Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas PA sesalkan aksi diskriminatif sekolah tolak korban perkosaan

Komnas PA sesalkan aksi diskriminatif sekolah tolak korban perkosaan Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengecam tindakan yang dilakukan sebuah sekolah di Kabupaten Bintan, Propinsi Kepulauan Riau.

Menurut Arist, diskriminasi apa pun terhadap anak tidak boleh terjadi. Apalagi, lanjutnya bercerita, menolak seorang siswi bersekolah dengan latar belakang korban pemerkosaan.

"Jangan dirampas hak pendidikan anak. Yang dilakukan pihak sekolah dengan tidak mau menerima adalah peraturan diskriminatif," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis malam (14/1).

Masih menurut Arist, instansi terkait harus segera melakukan upaya agar anak-anak yang menjadi korban tetap mendapat hak pendidikan.

"Jika tidak, ini adalah pelanggaran berat terhadap hak anak. Apa lagi ini bentuk perlakuan diskriminatif yang diterima oleh korban. Anak itu sudah menjadi dua kali korban pemerkosaan dengan begini," tuturnya.

Perlu diketahui, seorang anak berinisial RM (14) menjadi korban pemerkosaan oleh ayah tirinya.

Belakangan, pihak sekolah mengetahui RM telah melahirkan seorang bayi akibat perbuatan bejat ayah tirinya, dengan beralasan mencap anak bermasalah, pihak sekolah SMPN 3 Bintan tidak bisa menerima kehadiran RM di sekolah tersebut.

"Tingkat usia seperti ini (sudah mempunyai anak) bukan pendidikan dasar. Walaupun kita melihat dia itu adalah korban. Oleh sebab itu pendidikan nonformal lah," kata Kepala Sekolah SMPN 3, Syamsul.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras

Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP

Baca Selengkapnya
KPAI Soroti Kasus Kekerasan dan Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong
KPAI Soroti Kasus Kekerasan dan Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong

Anak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat

Baca Selengkapnya
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera
Bullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera

Korban saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya