Komnas HAM Temukan Adanya Kekerasan di Kerangkeng Rumah Bupati Langkat
Merdeka.com - Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, menemukan adanya unsur kekerasan di kerangkeng rehabilitasi milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana. Kekerasan itu dilakukan pada saat proses rehabilitasi terhadap para pecandu narkoba, yang ditempatkan di kerangkeng tersebut.
"Kekerasan fisik sampai hilangnya nyawa. Dalam konteks hilangnya nyawa ini kami menemukan informasi sudah telusuri sangat sahih, dan ternyata pada saat saya sampaikan teman-teman Polda Sumut juga menelusuri hal itu juga," kata Anam, Sabtu (29/1).
Kemudian, berdasarkan temuan Komnas HAM ada beberapa video yang menunjukkan seorang penghuni kerangkeng dalam keadaan lebam.
"Orang yang muncul wajahnya di video tersebut itu sudah kami dapatkan. Saksinya siapa, dan sebagainya enggak perlu kami sebutkan. Karena nanti enggak bisa ditindaklanjuti oleh teman-teman kepolisian. Tapi kami sudah berkomunikasi. Apa yang terjadi itu bagian dari yang tadi kami sampaikan salah satunya mendapat kekerasan," ungkapnya.
Sementara terkait perbudakan modern, kata Anam, Komnas HAM belum dapat menjelaskan hal tersebut.
"Tidak ada yang menyimpulkan terjadi perbudakan modern dari kami. Komnas HAM belum pernah menyimpulkan apa pun. Fakta-fakta yang sudah kami dapatkan semua orang yang pergi ke sana niatnya adalah rehabilitasi. Tempatnya adalah rehabilitasi tapi tidak berizin. Proses terhadap tempat tersebut juga disentuh oleh sebuah institusi, dan sistem yang mengatakan itu rehabilitasi," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebijakan Kapolri memberi kesempatan kepada teman-teman penyandang disabilitas menjadi polisi sangat baik melalui persepektif HAM.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaTotal yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaSedangkan mengenai adanya bilik asmara, dengan jelas membantas keberadaan fasilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaHadir di Atas Panggung Kampanye, Ketua Kelompok Disabilitas Ungkap Kesan Mendalam: Pak Ganjar Sangat Perhatikan Kami
Baca Selengkapnya