Komnas HAM sayangkan rumah veteran di Kemayoran bakal digusur
Merdeka.com - Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) menyayangkan rumah pejuang veteran Brigadir Jenderal Purnawirawan Imam Soepomo di kawasan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat terkena gusur. Padahal, Imam baru saja mendapat Bintang Gerilya penghargaan pejuang veteran dan perintis kemerdekaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hari kemerdekaan lalu.
komisioner Komnas HAM Hafidz Abbas menyesalkan adanya aparat negara yang tidak melindungi warga negaranya.
"Kami tidak melupakan apresiasi pemerintah yang telah memberikan Bintang Gerilya, penghargaan pejuang veteran dan penghargaan perintis kemerdekaan," ujar Hafidz dalam keterangannya, Senin (4/9).
Hafidz menerangkan terjadi polemik pada penggusuran RW 05 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebab, ada campur tangan aparat dalam penggusuran tersebut. Hafidz menilai hal itu sudah menciderai HAM.
Warga RW 05 mendapatkan surat untuk mengosongkan tempat tinggalnya. Hal ini didasarkan Surat peringatan tertulis -1 bernomor: B/2355/VIII/2017 tertanggal 16 Agustus 2017 untuk mengosongkan rumah/tempat tinggalnya dalam waktu 21 hari sejak dikeluarkan surat tersebut (batas waktu sampai tanggal 6 september 2017).
Padahal, warga RW 05 adalah pihak yang mempunyai prioritas utama/orang yang paling berhak untuk mendapatkan surat hak atas tanah/sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional-Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Pusat atas tanah bekas Eigendom Verponding Nomor: 5039, 5749, 5752, 5670, 7734, 10152, dan 12218 yang terletak di Kampung Sumur Batu, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagaimana putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 426/PDT.G/2010/PN.JKT.PST tanggal 11 Mei 2011.
"Jadi, kalau ada warga mau digusur, Negara harus turun tangan. Sebab, Negara harus menyediakan tempat layak bagi warganya," tegas Hafidz.
Hafidz juga menyayangkan adanyasurat peringatan dari Kodam Jaya bagi warga RW 05 Sumur Batu. Berdasarkan informasi yang diterima, terdapat 59 rumah yang akan digusur pihak Kodam Jaya. Menurutnya, prinsip dalam melakukan peringatan/penggusuran ada aturannya. Kalau mau menggusur warga tidak boleh ada simbol-simbol kekuasaan. Sebaliknya, mereka harus diberikan kasih sayang. Dan tidak boleh ada indikasi kekuasaan.
"Tidak boleh pakai seragam militer, tidak boleh ada senjata, tidak boleh ada pentungan, tidak boleh ada lambang-lambang atau apapun. Karena yang dihadapi bukan musuh. Jadi, tidak boleh ada simbol-simbol kekuasaan," tegas dia.
Dikatakan Hafidz Abbas, solusi atas permasalahan tersebut adalah dialog dua pihak. Misalnya, kalau warga mau dipindahkan, harus dipastikan keadaannya jauh lebih baik dari sekarang. Atau, kalau warga dengan ikhlas mau pindah, maka mereka harus diberikan kompensasi yang layak, bisa dalam bentuk finansial sesuai kesepakatan.
"Kalau tidak ada titik temu, proses di pengadilan biar proses mediasi berjalan," kata dia.
Imam Soepomo, pria paruh baya yang kini berusia 91 tahun sungguh menyayangkan bila pemerintah melupakan perjuangan kawan-kawan seperjuangannya yang sekarang telah mendahuluinya.
"Teman-teman seperjuangan saya yang dimakamkan di taman makam pahlawan tersebar di Indonesia, sebagian besar di TMP Kalibata, mereka telah mengorbankan jiwa raga dalam perjuangan revolusi," sesal Imam.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Remaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi
Polisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaDatangi Mesjid, Dua Kapolsek di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024
Kapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dendam karena Digantikan Jadi Imam, Kakek 80 Tahun di Maros Tombak Tetangga dalam Masjid
Seorang pria lansia di Maros, Daeng Supu (80) ditangkap karena menikam imam masjid Desa Baruga bernama M Amir Abbas (54), Rabu (24/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaKemenkum HAM Jateng Telusuri Kebenaran Aksi Mesum Napi dan Perempuan di Lapas
Sedangkan mengenai adanya bilik asmara, dengan jelas membantas keberadaan fasilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaUsai dengan Menteri, Giliran Jokowi Undang Relawan Buka Puasa Bersama di Istana
Salah satu organisasi relawan yang diundang yakni Bara JP dan JoMan.
Baca Selengkapnya