Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoroti persoalan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Koordinator Sub Komisi Pemajuan HAM, Anis Hidayah menyayangkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2018 tentang pencegahan dan penanganan korban TPPO di NTT tidak diimplementasikan alias nol.
"Perda yang dibentuk tidak ada implementasinya, bisa dikatakan nol. Setelah ada regulasi dan kelembagaan yakni Satgas TPPO semuanya dianggap selesai tanggung jawabnya, padahal tidak sama sekali. Misalnya, Disnakertrans hanya memberikan pelatihan tanpa melakukan pencegahan," kata Anis, Kamis (25/5).
Menurut Anis, kasus TPPO di NTT sangat tinggi namun tindakan pencegahannya hampir tidak ada, padahal Perda telah disahkan oleh pemerintah kabupaten kota maupun provinsi. Bahkan Komnas HAM menemukan alasan pemerintah daerah, bahwa anggaran yang digelontorkan sangat sedikit sehingga tidak bisa melakukan sosialisasi pencegahan TPPO di tengah masyarakat.
Anis Hidayah juga mendapatkan fakta di lapangan, koordinasi antarsatuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak berjalan. Komnas HAM kemudian mempertanyakan cara pemulangan korban TPPO, jawaban pemerintah daerah sangat menohok karena tidak ada program apa pun yang bisa dilakukan.
"Ironisnya, di Kabupaten Kupang kami dianggap sebagai tukang kredit, sehingga surat kami yang sudah dimasukan dari pekan lalu itu tidak digubris sama pemerintah Kabupaten Kupang. Bahkan Kepala Dinas Ketenagakerjaan saat dihubungi juga tidak merespons, lewat whatasApp juga begitu, tidak dibalas. Alasan mereka takut, benar enggak ini dari Komnas HAM. Padahal kita sudah kirimkan suratnya pakai lambang garuda," tambah Anis Hidayah.
Menurutnya, keluhan pemerintah kabupaten dan kota maupun provinsi selain anggaran yaitu reintegrasi ekonomi dan sosial sangat lemah. Kemudian tidak pernah mengembangkan potensi yang ada di NTT, sehingga tindakan TPPO selalu terjadi bahkan meningkat.
Data kematian pekerja migran Indonesia (PMI) yang diperoleh dari BP2MI per Januari hingga Mei 2023, sudah 56 orang asal NTT dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia.
Sehingga Anis mengklaim bahwa NTT sudah sangat darurat TPPO, karena masyarakat yang bermigrasi baik keluar negeri maupun dalam negeri dan antarkota serta provinsi, semakin rentan mengalami TPPO.
"Karena kontrol perbatasan antarpulau sampai ke provinsi melalui pelabuhan, terminal dan bandara ini minim koordinasi, termasuk dari aspek pencatatan sipil, Imigrasi dan antardinas nyaris tidak ada koordinasi. Sehingga memicu migrasi nonprosedural terus terjadi dan makin liar praktiknya," ungkapnya.
Anis Hidayah melanjutkan, karena tidak adanya kerja sama dengan provinsi lain seperti Kepulauan Riau dan Kalimantan Utara, mengakibatkan masyarakat NTT yang bermigrasi data kependudukannya mulai dari KTP hingga paspor dikeluarkan oleh wilayah lain.
"Dari aspek penegakan hukum terkait TPPO sendiri tidak adanya kesamaan persepsi mulai dari kepolisian, kejaksaan, pengadilan sehingga bila dalam penegakan terjadinya kasus TPPO maka vonisnya ringan. Kemudian juga ada yang menggunakan UU Keimigrasian sehingga jatuhnya people smuggling bukan TPPO, maka itu hukumannya ringan," ungkapnya.
Advertisement
"Bila diamati kembali, banyaknya residivis pelaku TPPO di NTT, namun hingga saat ini tetap beroperasi. Ini yang kami melihat kenapa penegakan hukum TPPO belum efektif di NTT," tambah Anis Hidayah.
Masih menurut Anis Hidayah, dari pemulangan sejumlah jenazah kenapa sulit diungkap bahwa itu adalah korban TPPO. Karena tidak adanya kesepahaman antara aparat penegak hukum. Yang selalu dihukum itu pelaku di lapangan yang keuntungan sedikit dari TPPO, yang paling banyak untung adalah aktor intelektualnya, termasuk keterlibatan aparat negara maupun dari aparat pemerintah seperti Dukcapil dan Imigrasi.
"Maraknya pemalsuan dokumen TPPO itu sering terjadi di Dukcapil dan Imigrasi namun jarang terungkap, jadi selama komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat satuan tugas dengan penganggaran yang cukup dengan melakukan mekanisme pencegahan komprehnsif dan efektif tidak ada, maka sulit ditangani," tutupnya. [cob]
Baca juga:
WNI Korban TPPO di Filipina akan Dipulangkan ke Tanah Air, 2 Sudah Tersangka
Diamankan Polisi Malaysia Terkait Judi Online, 16 Warga Jambi Diduga Korban TPPO
Prostitusi di Saritem Bandung Dirazia, Dua Muncikari dan Puluhan Wanita Diamankan
Aniaya dan Jual Pacar ke Pria Hidung Belang, Pria Kupang Ditangkap
Hasil Profiling Kemlu: Korban Perdagangan Orang Punya Masalah Keluarga hingga Narkoba
WNI Korban Perdagangan ke Myanmar Capai 25 Orang, Begini Modus Pelaku Merekrut
NasDem Minta Tim Delapan Koalisi Perubahan Tahan Diri Ungkap Cawapres Anies
Sekitar 1 Jam yang laluJemaah Haji Puji Rasa Makanan, Berharap Menu Lansia Dibedakan
Sekitar 1 Jam yang laluTergelincir akibat Jalan Licin, Ibu Rumah Tangga Tewas Terlindas Truk di Bekasi
Sekitar 2 Jam yang laluDukung Wisata Sindoro-Sumbing, Ganjar Minta Kekurangan Jembatan Keseneng Dituntaskan
Sekitar 2 Jam yang laluSaat Menteri Jokowi Boyong 100 Investor Singapura Lihat Langsung IKN
Sekitar 2 Jam yang laluLarang Transaksi Kripto, Gubernur Bali Tak Khawatir Kunjungan Wisman Turun
Sekitar 3 Jam yang laluKode Sandiaga Ingin jadi Cawapres Ganjar
Sekitar 3 Jam yang laluModus Penipuan Tiket Coldplay: Tawarkan Jasa Titip dan Mengaku Punya Orang Dalam
Sekitar 3 Jam yang laluMotor Vespa Pemain Arema FC Raib Digondol Maling
Sekitar 3 Jam yang laluKasus Rabies di TTS Bertambah jadi 46 Orang
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi Tangkap 1 dari 10 Pelaku Penganiayaan Mahasiswa di Unismuh Makassar
Sekitar 4 Jam yang laluPolisi: Kelompok Pelaku Penipuan Tiket Coldplay Terdeteksi Kabur ke Sulsel
Sekitar 4 Jam yang laluPesan Ganjar ke Kades: Genjot Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Sekitar 4 Jam yang laluDPRD Jabar Mulai Bahas Pj Gubernur Pengganti Ridwan Kamil
Sekitar 4 Jam yang laluDuga Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Kasus Tewasnya Bripka AS Ditarik ke Bareskrim
Sekitar 4 Jam yang laluKorban Penipuan Tiket Konser Coldplay Bertambah, Polda Metro Buru Pelaku
Sekitar 5 Jam yang laluLong Weekend, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor
Sekitar 13 Jam yang laluViral Ibu Hamil 3 Bulan Ngidam Naik Motor Patroli Polisi
Sekitar 16 Jam yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Hari yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 3 Hari yang lalu3 Pemain Asing Gabung Latihan, Aremania Mulai Datangi Latihan Arema di Gajayana
Sekitar 3 Jam yang laluThomas Doll: Pemain ASEAN Persija Bukan dari Australia, Cari yang Bermain di Eropa
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami