Komnas HAM akan Periksa 4 Anggota FPI yang Diburu Polda Metro
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana melakukan pemeriksaan terhadap empat Anggota Front Pembela Islam (FPI) yang berhasil kabur saat insiden baku tembak saat insiden baku tembak antara FPI dan Polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
"Semuanya jadi tadi kami sudah menyampaikan ke teman-teman FPI tadi untuk meminta komitmen mereka menghadirkan saksi-saksi yang dibutuhkan oleh Komnas HAM baik yang empat orang itu dan saksi lain," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/12).
Namun demikian, Beka menegaskan kalau pihaknya tidak akan berhenti terhadap empat saksi tersebut dan mempersilakan kepada FPI apabila memiliki saksi lainnya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Kalau memang FPI masih memiliki saksi yang lain, tidak hanya terbatas empat orang itu saja," imbuhnya.
Termasuk kepada saksi dari pihak Kepolisian, ia mengatakan jika nantinya Komnas HAM juga akan memeriksa seluruh petugas polisi yang terlibat dalam insiden baku tembak tersebut.
"Kami butuh keterbukaan dari semua pihak bukan hanya ada yang di dalam mobil tapi juga semua petugas polisi supaya terang benderang semua. Supaya tidak ada spekulasi kenapa polisi banyak di situ? Tugasnya apa? ini juga materi dari Komnas HAM," terangnya.
Sementara pada kesempatan yang sama Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyampaikan bila pihaknya akan bersikap koperatif dengan proses pemeriksaan yang dilakukan Komnas HAM.
"Saya selaku penanggung jawab penyidikan terkait dugaan penyerangan petugas polri oleh laskar FPI saya pastikan kami tim penyidik akan selalu dan tetap kooperatif dengan semua pihak," kata Andi.
Menurutnya, selama ini polisi telah bersikap kooperatif dengan memenuhi pemeriksaan yang dilakukan oleh Komnas HAM. Seperti pemenuhan undangan wawancara dan menunjukkan barang bukti, salah satunya mobil FPI dan dua mobil Polisi.
"Mobil pelaku satu dan mobil petugas dua. Mobil pelaku Chevrolet," kata Andi
Polisi Masih Buru 4 Anggota FPI
Sebelumnya, Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap empat Anggota Front Pembela Islam (FPI) dalam insiden baku tembak di Tol Jakarta - Cikampek berhasil melarikan diri.
"Penyidik Polda Metro Jaya sampai saat ini masih melakukan pencarian terhadap keempat orang laskar tersebut. Juga dibackup oleh direktorat tindak pidana umum Bareskrim Polri," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (14/12).
Diketahui berdasarkan hasil rekonstruksi, kalau peran dari keempat Anggota FPI di mobil Avanza Silver ialah yang mencoba menghalangi dan menabrak mobil petugas saat berada disekitar Hotel Novotel, Karawang.
"Perannya, keempat orang tersebut pada saat kejadian berada di dalam sebuah mobil Avanza yang saat kejadian ikut menghalangi mobil petugas bahkan menabrak mobil petugas pada saat rekonstruksi. Menabrak di bagian depan kanan setelah menabrak kemudian melarikan diri. Itu perannya," jelas Ahmad.
Sebelumnya dalam reka adegan pertama menampilkan aksi kejar-kejaran antara satu Mobil Avanza Silver milik polisi dengan dua mobil yang ditumpangi Anggota FPI, yakni Avanza silver dan Chevrolet Spin yang keluar dari dari Gerbang Tol Karawang.
Pada saat itu, di seberang Hotel Novotel, Karawang mobil Avanza Silver Anggota FPI sempat menabrak sisi kanan mobil yang ditumpangi polisi lalu kabur. Sementara mobil Chevrolet Spin mengadang dan empat Anggota FPI keluar dari mobil dengan senjata tajam dan langsung memukul kap mesin serta kaca mobil polisi.
Dengan tindakan yang dilakukan keempat Anggota FPI tersebut, sontak seorang anggota Polisi keluar dan memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan keempat Anggota FPI.
Usai melihat tembakan peringatan yang diluncurkan oleh seorang anggota polisi tersebut, lantas keempat Anggota FPI yang membawa senjata tajam langsung kembali ke mobil Chevrolet Spin. Sementara dua Anggota FPI yang berada di dalam mobil keluar dan langsung menembakkan senjata api ke arah mobil polisi.
Setelah melancarkan tembakan itu, keseluruhan Anggota FPI melarikan diri kembali ke mobil yang juga langsung diikuti oleh mobil Avanza Silver milik polisi. Dari kejadian di sebrang Hotel Novotel TKP kedua bergeser ke sekitar Jembatan Badami, Karawang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca Selengkapnyamenjatuhkan sanksi dengan menempatkan empat anggota polisi Polsek Metro Tanah Abang ke dalam penempatan khusus (patsus)
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang tersangka dalam dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan itu.
Baca Selengkapnya