Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Operasi militer TNI tembak mati Presiden Nicolao Lobato

Operasi militer TNI tembak mati Presiden Nicolao Lobato Operasi Militer di Timor Timur. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - "Tangkap Nicolao Lobato, hidup atau mati!"

Perintah itu tegas diberikan Panglima TNI Jenderal M Jusuf pada Brigjen Dading Kalbuadi, komandan operasi pemulihan keamanan Timor Timur.

Nicolao Dos Reis Lobato adalah Presiden Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente atau Fretilin. Kelompok bersenjata yang terus melakukan perlawanan pada tentara Indonesia di Timor Timur.

Anggota Fretilin kebanyakan adalah mantan tentara Tropas, pasukan lokal semasa Timor Timur dijajah Portugis. Ada juga gerilyawan lokal yang bergabung. Mereka sangat menguasai medan dan mempunyai kemampuan menembak yang baik. Taktik hit and run serta perang gerilya yang diterapkan Fretilin benar-benar membuat TNI kerepotan.

Maka untuk melemahkan semangat juang Fretilin, pemimpin mereka harus ditangkap. Kolonel Dading Kalbuadi menjawab perintah itu dengan membentuk pasukan air mobile atau mobile udara pertama di tubuh TNI. Demikian dikisahkan dalam buku biografi Jenderal M Jusuf Panglima Para Prajurit yang ditulis Atmadji Sumarkidjo dan diterbitkan Hasta Pustaka tahun 2006.

operasi militer di timor timur

Pasukan gabungan yang diberi nama Batalyon Parikesit ini berisikan pasukan elite dari Kopassus, Marinir dan Kopasgat. Mereka dilatih khusus di pusat pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung. Konsep mobile udara ini sendiri dikembangkan tentara AS semasa perang Vietnam.

Batalyon Parikesit memburu Lobato dengan dua helikopter SA-330 Puma milik TNI AU. Setiap ada info, pasukan akan diterbangkan helikopter ke lokasi terdekat. Mereka akan turun menggunakan tali atau melompat dengan gesit dari helikopter untuk kemudian mengejar Lobato.

Tahun 1978 tim mobile udara turun untuk pertama kali di wilayah Laklobar dan Soibada. Pergerakan mereka terbukti efektif menekan lawan. Suara helikopter yang menderu-deru di perbukitan juga menjadi pukulan psikologis bagi pasukan pengawal Lobato.

Di darat, ada pasukan elite Nanggala-28 pimpinan Kapten Prabowo Subianto yang bertugas menjepit pasukan Lobato. Tak cuma beranggotakan personel Kopassus, sejumlah partisan lokal juga bergabung dengan tim Prabowo. Mereka dikenal sebagai pencari jejak yang tangguh di medan tempur.

Lalu ada satu Kompi Yonif Linud 700 Kodam XIV dan satu kompi Yonif Linud 401 Banteng Raiders dari Kodam Diponegoro.

Yang tak kalah gigih adalah Batalyon 744 pimpinan Mayor Yunus Yosfiah. Anggotanya semua putera asli Timor Timur yang masih muda dan memiliki semangat tempur tinggi. Mereka memburu Lobato di sekitar wilayah Maubisse Kecil.

Tanggal 30 Desember 1978 dini hari, Kapten Prabowo melapor pada Mayor Yusuf Yosfiah anggota partisannya ada yang melihat pergerakan sejumlah besar pasukan Fretilin ke arah selatan. Diduga kuat Lobato ada di tengah-tengah mereka.

Laporan ini diteruskan pada Komandan Resimen Pertempuran Kolonel Sahala Radjagukguk yang langsung memerintahkan pengepungan diperketat.

Kapten Prabowo diberi tugas mengkoordinasi pengepungan dengan seluruh kekuatan yang ada di sektor tengah tersebut.

Pasukan Nanggala bergerak cepat menyergap pasukan pengawal Lobato. Baku tembak sengit segera terjadi. Sejumlah pengawal Lobato tewas dalam penyergapan ini, namun sang presiden Fretilin menolak menyerah.

Dengan sisa-sisa pengawal yang tersisa Lobato mencoba lari. Namun nahas, mereka dihadang oleh Pasukan Yonif 744 tanggal 31 Desember 1978. Pertempuran jarak dekat terjadi. Lobato tewas ditembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asli Timor Timur. Peluru itu tepat bersarang di dada Lobato. Ada juga yang mengatakan Lobato tertembak di perut.

Setelah dipastikan jika yang tewas adalah Nicolao Lobato, tim segera memberikan laporan pada Panglima ABRI Jenderal M Jusuf yang langsung meneruskannya pada Presiden Soeharto.

Jenderal Jusuf langsung terbang ke Dili untuk menyaksikan jenazah Lobato. Dia juga terbang ke lokasi pasukan Nanggala dan 744 berada. Secara khusus Jenderal Jusuf memberikan ucapan selamat pada Sertu Jacobus Maradebo atas prestasinya.

m jusuf

Inilah puncak pencapaian operasi militer TNI di Timor Timur. Semua personel yang terlibat dalam misi itu mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Kelak setelah Timor Leste merdeka, Nicolao Lobato diangkat menjadi pahlawan nasional. Namanya diabadikan sebagai nama lapangan terbang internasional di Kota Dili. Patungnya menenteng senjata dan mengibarkan bendera Timor Leste berdiri gagah di ibu kota negara tersebut.

Namun tak diketahui hingga kini dimana jenazah Nicolao Lobato setelah dibawa ke Jakarta. Jenderal (Purn) Agum Gumelar sempat memimpin Tim Pencari Fakta untuk mencari jenazah Lobato. Namun belum diketahui hasilnya.

Ada juga yang menyebut jenazah Lobato dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta di deretan Pahlawan Tak Dikenal. Tak ada kepastian soal itu.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim

Momen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim

Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.

Baca Selengkapnya
Gagah Berkacamata Hitam, Jenderal Bintang 4 TNI Polri Sama-Sama Lulusan 91 Kompak Pantau Situasi dari Heli

Gagah Berkacamata Hitam, Jenderal Bintang 4 TNI Polri Sama-Sama Lulusan 91 Kompak Pantau Situasi dari Heli

Momen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.

Baca Selengkapnya
Kisah Letkol Atang Sendjaja, Prajurit Kebanggan Jawa Barat yang Namanya Dijadikan Lapangan Terbang di Bogor

Kisah Letkol Atang Sendjaja, Prajurit Kebanggan Jawa Barat yang Namanya Dijadikan Lapangan Terbang di Bogor

Atang gugur saat mengawal helikopter raksasa yang didatangkan langsung dari negara tirai besi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan Bawaslu Kabar Helikopter Anies Dilarang Mendarat di Tuban: Tak Ada Laporan akan Landing

Penjelasan Bawaslu Kabar Helikopter Anies Dilarang Mendarat di Tuban: Tak Ada Laporan akan Landing

Bawaslu mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Kapolres, tidak ada surat pemberitahuan dari Anies maupun panitia setempat untuk melakukan pendaratan.

Baca Selengkapnya
Respons Polda Jatim Soal Helikopter Anies Ditolak Pinjam Lapangan Polisi

Respons Polda Jatim Soal Helikopter Anies Ditolak Pinjam Lapangan Polisi

Polisi tidak berani memberikan komentar banyak. Mereka hanya menyerahkan permasalahan tersebut kepada Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Helikopter Hilang di Halmahera, Pilot Sempat Lapor dengar Ledakan

Detik-Detik Helikopter Hilang di Halmahera, Pilot Sempat Lapor dengar Ledakan

Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Cerita Dua Mesin Helikopternya Gangguan saat Menuju ke Sukabumi

Prabowo Cerita Dua Mesin Helikopternya Gangguan saat Menuju ke Sukabumi

Prabowo menyebut bantuan air ini terealisasi berkat kerja Universitas Pertahanan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ngaku Relawan di Gresik Diintimidasi Aparat, Bakal Lapor Jokowi

Cak Imin Ngaku Relawan di Gresik Diintimidasi Aparat, Bakal Lapor Jokowi

Anies disebutnya kesulitan mendaratkan helikopter yang ditumpanginya, karena mendapat penolakan mendarat diberbagai tempat.

Baca Selengkapnya
Beratnya Latihan Anggota Brimob, Merayap di Lumpur Sambil Ditembaki, Senior & Komandan Berteriak Galak

Beratnya Latihan Anggota Brimob, Merayap di Lumpur Sambil Ditembaki, Senior & Komandan Berteriak Galak

Begini suasana latihan ala anggota Brimob yang dikenal keras sampai ditembaki laras panjang.

Baca Selengkapnya