Khawatir membusuk, 11 ton ikan dicuri nelayan Brebes akan dilelang
Merdeka.com - Dalam waktu dekat, Direktorat Polair Polda Sumatera Selatan akan menyerahkan sebelas ton ikan nelayan asal Brebes, Jawa Tengah, yang ditangkap beberapa waktu lalu kepada negara. Secepatnya ikan tersebut akan dilelang dengan alasan menghindari pembusukan.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol R Djarod Padakova mengatakan, dari hasil pemeriksaan, 13 kapal nelayan ditangkap itu berisi ikan dengan jumlah bervariasi. Ikan itu saat ini masih berada di dalam kapal dengan pendinginan es.
"Semua kapal ada ikan, totalnya sekitar sebelas ton. Secepatnya dilelang oleh negara biar tidak busuk," ungkap Djarod, Jumat (12/2).
Pantauan merdeka.com di lapangan, dari sebelas ton ikan tangkapan nelayan tersebut kebanyakan merupakan ikan-ikan kecil atau yang hidup di permukaan laut. Sementara ikan terbesar berupa tongkol dan sejenisnya. Ikan itu dibungkus menggunakan kantong plastik dengan berat sekitar lima kilogram. Sejauh ini, es pendingin belum mencair dan masih mampu membuat ikan terlihat segar.
Diberitakan sebelumnya, diduga melakukan pencarian ikan di luar wilayah tangkapan sesuai izin, 13 kapal asal Brebes, Jawa Tengah, ditangkap jajaran Polair Polda Sumsel. Turut diamankan 13 nahkoda kapal dan sekitar 200 orang anak buah kapal (ABK).
Seluruh kapal tersebut ditangkap sedang mencari ikan di tengah laut di perairan Sungai Lumpur, Banyuasin, Sumsel, Selasa (9/2) lalu. Sejumlah barang bukti seperti alat tangkap dan hasil tangkapan juga disita.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Djoko Prastowo mengatakan, izin pencarian ikan bukan di wilayah Sumsel, tetapi di utara pulau Jawa. Alat tangkap yang digunakan para nelayan juga dilarang pemerintah, seperti menggunakan jaring dengan ukuran di bawah standar.
Tak hanya itu, nelayan memodifikasi jaring cantrang menjadi pukat harimau yang ditarik mesin. Polisi juga menduga dokumen yang dibawa para nelayan tersebut sudah habis masa. 13 nahkoda sudah ditetapkan sebagai tersangka sedangkan 200-an ABK akan dipulangkan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaPenampakan ikan mas terbesar yang pernah ditangkap, beratnya mencapai 50 kg lebih.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di dalam air, apakah ikan bisa kehausan?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski beracun, ikan buntal rupanya bisa dikonsumsi asal diolah dengan benar.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaSelain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca SelengkapnyaIkan tidak hanya berenang kesana kemari sepanjang hari, tetapi hewan ini juga punya jam tidur.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca Selengkapnya