Ketua Apkasi Berharap Kepala Daerah Punya Komorbid Bisa Jadi Prioritas Vaksin
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Abdullah Azwar Anas mengucapkan rasa sedih kepada sejumlah kepala daerah yang terpapar dan meninggal akibat virus Corona (Covid-19).
Hingga sepekan terakhir, di Jawa Timur sendiri sudah ada empat kepala daerah yang terpapar Covid-19, dua di antaranya telah meninggal dunia.
Anas berharap, pemerintah bisa turut memprioritaskan pemberian vaksin kepada kepala daerah yang memiliki komorbid (penyakit penyerta).
"Selain tenaga kesehatan, TNI, Polri dan usia rentan, kami berharap para kepala daerah yang punya komorbid ke depan mendapatkan vaksin terlebih dahulu, jadi resiko saat mereka bertugas di lapangan bisa diminimalisir," kata Anas, Senin (30/11).
Empat Kepala daerah di Jawa Timur yang tercatat terpapar Covid-19, dua di antaranya, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab dan Wakil Wali Kota Probolinggo HMS Subri masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, terdapat dua kepala daerah yang meninggal dengan kondisi terpapar Covid-19, yakni Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin meninggal pada 22 Agustus 2020 dan terbaru, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto meninggal dunia pada Kamis (26/11).
"Kami sedih, sebagai ketua Apkasi, ada kepala daerah yang meninggal karena Covid-19, tugas mereka luar biasa, harus bertemu masyarakat dari satu tempat ke tempat lain," kata Anas yang juga menjabat sebagai Bupati Banyuwangi tersebut.
Penyakit penyerta atau komorbid yang dapat memperburuk kondisi seseorang bila terpapar Covid-19, yakni tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, ginjal dan gangguan jantung. Selain itu, warga usia lanjut 50-60 tahun ke atas, juga memiliki resiko tinggi saat terpapar Covid-19.
"Kepala daerah ini beresiko tinggi, oleh karena itu maka protokol Covid-19 harus terus dijalankan. Jadi harapan ke depan, kalau ada vaksin, selain TNI, Polri, tenaga kesehatan dan usia tertentu, salah satunya beberapa kepala daerah yang punya komorbid bisa jadi prioritas. Tidak semua kepala daerah, syukur syukur kalau semua kepala daerah," kata Anas.
Kontributor: Mohammad Ulil Albab
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaTidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu.
Baca Selengkapnya