Kereta Api Wilayah Sumsel Dihentikan Sementara Karena Sepi Penumpang, LRT Dikurangi
Merdeka.com - Penerapan physical distancing atau jaga jarak untuk mencegah sebaran virus Corona atau Covid-19 membawa dampak bagi operasional PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang. Perjalanan kereta di wilayah tersebut disetop sementara karena sepinya penumpang.
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, mengungkapkan okupansi penumpang saat ini sangat rendah di kisaran 15 persen sampai 20 persen. Menyikapi kondisi tersebut, KA Sindang Marga tujuan Kertapati-Lubuk Linggau (pulang pergi) dan KA Limeks Sriwijaya rute Kertapati-Tanjung Karang (pulang pergi) diputuskan dihentikan sementara sejak 1 April 2020.
"Terjadi penurunan secara signifikan, karena itu kami mengambil kebijakan menghentikan sementara operasional KA tujuan Lubuklinggau dan Tanjung Karang, Lampung, sejak besok," ungkap Aida, Selasa (31/3).
Kepada calon penumpang yang sudah membeli tiket, pihak PT KAI akan mengembalikan biaya sepenuhnya alias tanpa potongan.
Sebelumnya, PT KAI juga melakukan menghentikan operasional KA Prabujaya rute Kertapati-Prabumulih sejak 30 Maret 2020. Kebijakan ini merupakan salah satu langkah pencegahan virus Covid-19 dan mendukung program pemerintah agar virus itu tidak meluas.
Bagi calon penumpang yang telah memesan tiket, dapat melakukan pembatalan dan pengembalian penuh. Pembatalan tiket jarak jauh dan lokal untuk perjalanan 23 Maret hingga 29 Mei 2020 secara online melalui aplikasi KAI acces atau datang langsung ke stasiun.
"Silakan melakukan pembatalan, uang tiket dikembalikan penuh," kata dia.
Operasional LRT Dikurangi
Selain kereta api, moda light rel transit (LRT) Sumsel juga harus dilakukan pengurangan perjalanan menjadi 26 perjalanan sejak 1 April 2020. Operasional LRT Sumsel akan disesuaikan menjadi dari pukul 08.39 WIB hingga 17.27 WIB dengan waktu jarak antar kereta (headway) 36 menit.
"Okupansi LRT Sumsel turun sampai sekitar 85 persen dengan rata-rata menjadi 1.200 penumpang per harinya," ujarnya.
Menurut dia, penyesuaian operasional LRT Sumsel juga berdasarkan surat Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) dari hasil rapat koordinasi melalui video conference yang dipimpin oleh Kepala BPKARSS, Rosita dan diikuti oleh perwakilan dari banyak instansi.
"Semuanya sepakat perjalanan LRT Sumsel dibatasi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Sumsel," kata dia.
Pengurangan operasional LRT Sumsel juga pernah dilakukan sebelumnya pada ,21 Maret 2020 dari 74 perjalanan menjadi 54 perjalanan per hari.
"Kami rutin melakukan penyemprotan dan pencucian LRT menggunakan disinfektan untuk mencegah penularan," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KAI menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk menjaga kenyamanan bersama serta menegakkan tata tertib di dalam kereta api.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaJika kereta api jadwal yang baru tarifnya lebih tinggi atau naik kelas pelayanan, maka akan dikenakan biaya tambahan untuk selisihnya dan biaya administrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekitar pukul 06.30 WIB terjadi kecelakaan kereta api yang melibatkan KA Turangga PP 65a dengan Kereta Api Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung
Baca SelengkapnyaKAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaTarif KRL memang belum pernah mengalami kenaikan lagi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaDiharapkan pengguna dapat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPembatalan tiket kereta api dapat dilakukan hingga 7 hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket.
Baca Selengkapnya