Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BNPT ingatkan rektor dan mahasiswa bahaya radikalisme

Kepala BNPT ingatkan rektor dan mahasiswa bahaya radikalisme Kepala BNPT di International Meeting on Counter Terrorism. ©2016 Merdeka.com/BNPT

Merdeka.com - Pihak Perguruan Tinggi mulai dari pimpinan, dosen dan staf diharapkan tidak acuh terhadap para mahasiswa. Pihak kampus harus sering-sering mengontrol agar para mahasiswa terhindar dari pengaruh paham radikalisme negatif.

"Karena komunikasi yang baik antara mahasiswa dan dosen tentunya akan menumbuhkan kepercayaan dan memudahkan kita untuk memerangi masalah radikalisme di lingkungan kampus. Sekarang ini sudah kelihatan responsnya sangat luar biasa," ujar Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dalam keterangannya, Selasa (28/8).

Dikatakan mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas ini, para mahasiswa juga harus bisa ikut berperan serta, misalnya seperti mengidentifikasi dan bahkan memberikan solusi-solusi kepada dosennya jika menemukan hal-hal yang agak menyimpang yang ada di lingkungan kampusnya.

"Hati-hati dalam memilih mentor dan hati-hati juga dengan dosen. Jika menemukan sesuatu yang aneh-aneh di kampus segera laporkan. Demikian pula dengan dosen, kami minta untuk tidak acuh terhadap mahasiswanya, tetapi dosen juga harus ikut berperan aktif untuk mendeteksi. Jika pihak kampus tidak bisa, laporkan kepada kami (BNPT), nanti kami yang akan ikut asistensi," tuturnya.

Menurutnya, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misalkan terjadi penyebarnya radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus, maka Rektor juga patut disalahkan. Suhardi membicarakan soal ini di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Pancasila.

"Beberapa waktu lalu saya juga sudah bilang sama Menristekdikti, peran rektor itu sangat besar, apa yang terjadi di kampus itu tanggung jawab rektor. Jika tidak mampu mengelola kampusnya, rektornya diganti saja," tuturnya.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini mengakui kalau dirinya akhir-akhir ini sangat konsen untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa agar terhindar dari pengaruh radikalisme negarif dan terorisme. Hal ini dikarenakan para mahasiswa ini adalah generasi penerus bangsa, sehingga harus diberikan pencerahan.

"Kalau hari Minggu kemarin saya di Itenas Bandung, lalu pekan lalu di Universitas Indonesia (UI) dan sekarang saya ada bicara di Universitas Pancasila. Adik-adik mahasiwa ini adalah orang-orang yang baru diterima dan tentunya dengan menjadi pionir-pionir yang baik ini kita bisa yakinkan bahwa terbebas dari hal-hal yang sifatnya negatif di lingkungan pendidikan," jelasnya.

Dijelaskan mantan Kepala Divisi Humas Polri ini, selama ini para mahasiswa selalu menjadi sasaran target 'cuci otak' dari para kelompok kelompok teroris. "Ini karena para anak-anak muda emosionalnya masih belum stabil tetapi keinginantahuannya terhadap sesuatu itu sangat tinggi. Jadi mahasiwsa ini salah satu sasaran kelompok-kelompok teroris untuk dia pengaruhi lalu akan direkrut," ujar.

Namun demikian, Suhardi memastikan ke depannya tidak hanya kaum mahasiswa saja yang akan diberikan pembekalan mengenai bahaya radikalisme dan terorisme. Kalangan guru-guru di sekolah, tokoh masyarakat dan juga para tokoh agama pun nantinya akan ia berikan pencerahan mengenai fonomena dan bahaya radikalise-terorisme.

"Tentu semuanya, bukan cuma mahasiswa saja. Saya sudah bicara dengan Mendikbud, saya akan bicara di tataran guru-guru sekolah dan juga saya akan bicara kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk kita kasih pencerahan yang sama sehingga kita punya satu visi dan persepsi tentang masalah ini," tuturnya.

Rektor Uviversita Pancasila, Wahono Sumaryono mengaku sangat senang atas kehadiran Kepala BNPT untuk memberikan pencerahan kepada 2.817 mahasiswa baru di kampusnya tentang radikalisme dan terorisme.

"Dengan penjelasan bapak Kepala BNPT tadi maka kita semua wajib mewaspadai. Tidak hanya bagi mahasiswa saja, tetapi juga civitas akademika. Karena radikalisme terorisme dan sebagainya itu bisa jadi sulit dideteksi kalau itu menjadi bagian dari ideologi," katanya.

Menurutnya, berbagai langkah-langkah yang telah dilakukan Kepala BNPT bersama jajarannya selama ini dinilainya sangat konstruktif dan itu sangat bermanfaat bagi dirinya dan Universitas Pancasila pada khususnya.

Beberapa pejabat negara tampak hadir dalam acara yang mengambil tema besar 'Membangun Kecerdasan Intelektual Berdasarkan Iptek dan Karakter Generasi Milenial Berlandaskan Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam Rangka Berkontribusi kepada Masyarakat, Bangsa dan Negara'. Di antaranya adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan

Tanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan

Pelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan

Blak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan

Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.

Baca Selengkapnya
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari

Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari

ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.

Baca Selengkapnya
Rencana TKN Laporkan Achtung ke Polisi Dikhawatirkan Merusak Elektabiltas Prabowo-Gibran

Rencana TKN Laporkan Achtung ke Polisi Dikhawatirkan Merusak Elektabiltas Prabowo-Gibran

Hal ini pasca aksi serentak mahasiswa di 899 Kampus

Baca Selengkapnya
Sudah 2 Melapor, Polisi Buka Pengaduan untuk Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila

Sudah 2 Melapor, Polisi Buka Pengaduan untuk Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila

Sejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.

Baca Selengkapnya
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya

Baca Selengkapnya
Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Dipastikan Hadiri Pemeriksaan Polisi Besok

Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Dipastikan Hadiri Pemeriksaan Polisi Besok

Ade Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila soal Alasan Baru Lapor Polisi Setelah Setahun Kejadian

Blak-blakan Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila soal Alasan Baru Lapor Polisi Setelah Setahun Kejadian

Peristiwa pelecehan itu terjadi pada Februari 2023 di ruang kerja rektor di kampus UP, Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya