Kenali Karakteristik, Gejala dan Bahaya Covid-19 Varian Kraken

Kamis, 26 Januari 2023 13:59 Reporter : Supriatin
Kenali Karakteristik, Gejala dan Bahaya Covid-19 Varian Kraken Vaksinasi Booster kedua untuk masyarakat umum resmi dimulai. ©2023 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Pemerintah telah mendeteksi satu kasus Covid-19 varian Kraken atau XBB 1.5 di Indonesia. Pasien tersebut merupakan warga negara asing (WNA) asal Polandia.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan varian XBB 1.5 merupakan hasil perkawinan BA.2 10.1 dan BA.75. Varian ini pertama kali ditemukan di New York Amerika Serikat.

Menurut Dicky, karakteristik Kraken berbeda dengan varian sebelumnya. Dia memiliki banyak mutasi pada spike protein yang mempengaruhi kecepatan dalam menginfeksi.

“Dikatakan dalam data epidemiologi Amerika Serikat, XBB 1.5 ini 12 persen lebih cepat pertumbuhan kasusnya dibandingkan subvarian sebelumnya. Ini membuktikan betapa efektifnya dia dalam menginfeksi,” jelas Dicky saat dihubungi merdeka.com, Kamis (26/1).

Sementara untuk gejala yang ditimbulkan Covid-19 Kraken tak jauh berbeda dengan varian lain. Seperti demam tinggi, batuk, hilang kemampuan penciuman, napas pendek, hingga nyeri tenggorokan.

2 dari 3 halaman

Bahaya Kraken

Dicky menyebut, Covid-19 varian Kraken bisa menginfeksi penyintas Covid-19. Varian ini bisa menyebabkan sakit parah bahkan kematian bagi kelompok rentan yang belum memiliki imunitas lewat vaksinasi. Kelompok rentan tersebut seperti masyarakat lanjut usia, pengidap komorbid, anak-anak, hingga ibu hamil.

Selain memicu sakit parah, Kraken bisa memicu adanya long Covid-19. Long Covid-19 dimaknai sebagai kondisi pasien yang mengalami gejala jangka panjang meskipun sudah sembuh.

“Risikonya (long Covid-19) bisa berbulan-bulan. Bahkan menimbulkan penyakit lama semakin berat seperti hipertensi, diabetes, penyakit dan keluhan lain. Ini yang harus dihindari,” jelasnya.

Menurut Dicky, pencegahan terhadap Covid-19 Kraken sama seperti varian sebelumnya. Caranya menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker dan melengkapi vaksinasi booster.

“Sehingga upayanya tetap vaksinasi booster, pakai masker,” katanya.

3 dari 3 halaman

Kronologi Covid-19 Kraken Masuk RI

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap kronologi varian Kraken masuk ke Tanah Air. Dia menyebut, pasien masuk ke Indonesia lewat Jakarta pada 6 Januari 2023.

“Kemudian dia ke Balikpapan tanggal 7 Januari,” jelas Budi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).

Setelah tiba di Balikpapan, pasien menjalani tes rapid antigen. Hasilnya negatif Covid-19. Pada 11 Januari 2023, pasien melakukan tes PCR sebagai syarat untuk menumpangi kapal.

“Hasilnya positif (Covid-19),” imbuh Budi.

Hasil tes PCR tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Hasil tes WGS menunjukkan, pasien terpapar varian Kraken.

“Yang bersangkutan sudah sempat travel di beberapa tempat, hasilnya saya tahu di WGS ketemu XBB 1.5,” jelas Budi.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut, pasien mengalami gejala ringan berupa batuk. Namun, kini pasien tersebut sudah sembuh. [tin]

Baca juga:
Pasien Covid-19 Kraken Ditemukan di Balikpapan, Pernah Bepergian ke Jakarta
Pemerintah Siap Terapkan Protokol Kesehatan Jaga-Jaga Varian Covid-19 Baru
Cerita Jokowi Sulit Ambil Kebijakan Saat Pandemi Karena Data Tiap Kementerian Beda

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini