Kemensos Sebut Blusukan Risma Bukan Pencitraan, Lihat Masalah Sosial Lebih Dekat
Merdeka.com - Aksi blusukan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, di sejumlah titik di Jakarta dan menyapa para tunawisma mendapat sorotan. Sebagai menteri, Risma diminta menyelesaikan masalah-masalah terkait Kementerian Sosial, bukan mengurusi masalah tunawisma di Jakarta.
Menanggapi ragam reaksi yang muncul, Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Sosial, Herman Koswara, menegaskan blusukan yang dilakukan Risma semata-mata ingin mengetahui permasalahan sosial di Tanah Air lebih dekat. Bukan bagian dari pencitraan politik
"Ya enggak ada pencitraan, kalau kita kan ingin melihat permasalahan sosial itu dari dekat. Nah kebetulan saja saat dia istilahnya menuju ke kantor mungkin melihat ada tunawisma dan lain-lain sebagainya sehingga dia kan ingin melihat dari dekat," ucap Herman saat dikonfirmasi, Rabu (6/1).
Lagi pula, lanjut Herman, Risma melakukan blusukan seperti kemarin bukan hanya di Jakarta saja. Meski dia tak menampik saat ini blusukan didominasi di Jakarta.
Dia menambahkan, dengan blusukan dan tatap muka langsung, Risma ingin memotret permasalahan seperti apa yang terjadi di masing-masing kota.
"Beliau selaku menteri sosial ingin melihat kondisi yang aktual dan faktual kan potret sosial itu tidak lepas dari konteks manusia terutama melihat orang-orang yang perlu pelayanan kesejahteraan sosial," jelasnya.
Sebelumnya, sindiran untuk aksi blusukan Risma juga disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Dia mengaku selama hidup di Jakarta baru mengetahui ada tunawisma di jalan protokol Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
"Terkait dengan adanya tunawisma di jalan Sudirman-Thamrin memang saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur 4 tahun, baru dengar ada tunawisma di jalan Sudirman-Thamrin," ucap Riza di Balai Kota, Rabu (6/1).
Untuk memastikan kebenarannya, Riza mengatakan ia dan Gubernur Anies Baswedan bergegas memerintahkan Kepala Dinas Sosial untuk mendatangi lokasi dan mencari tahu keberadaan tunawisma itu.
"Kami, saya, Pak Gubernur memerintahkan langsung Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya kenapa ada di situ. Setahu kami jalan ke Jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh," tuturnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Paranginangin, mengatakan pihaknya secara rutin menyisir keberadaan tunawisma. Kendati demikian, Ngapuli mengatakan para tunawisma kerap kali memanfaatkan situasi untuk kembali berada di jalan.
Pernyataan ini menyusul sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menemukan tunawisma di jalan protokol, Sudirman-Thamrin.
"Pagi biasanya tim Pol PP sudah standby di seputar situ. Cuma, masyarakat di sekitar Thamrin itu kalau kita datang tim kita, dia ke dalam, ke kampung, menurut pengamatan yang kita lakukan, dan dia orang kampung situ, itu yang beberapa kali kita jangkau sama Tim Pol PP, tim sosial. Lalu dijemput lagi sama keluarganya, itu berapa kali kejadian," katanya.
Kepada para tunawisma yang terjaring, Ngapuli menuturkan, pihaknya bersama Satpol PP menanyakan alasan tunawisma berada di jalan. Alasan yang disampaikan kepada Dinsos Jakarta Pusat, mereka memilih beristirahat di pinggir jalan karena tempat tinggal mereka sempit dan sesak.
"Kenapa tidur di emperan? (Dijawab tunawisma) karena rumahnya adem, lega, rumahnya sempit, itu alasan juga," tuturnya.
Ngapuli menambahkan, permasalahan tunawisma tidak hanya saat ini saja. Menurutnya, sejak awal Covid terkonfirmasi di Indonesia, aktivitas tunawisma di jalan kembali muncul. Padahal, imbuhnya, jalan Sudirman-Thamrin steril dari tunawisma.
"Dulu-dulu sih bersih itu Sudirman-Thamrin. Semenjak Covid ini aja situasinya seperti itu, dan tim kita enggak pernah lelah menjangkau. Mobile terus, baik tim Sosial dan Pol PP," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaBahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.
Baca SelengkapnyaPencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaPesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang
Baca Selengkapnya