Kemenpora berbau politik, Pramuka minta gabung ke Kemendikbud
Merdeka.com - Gerakan Pramuka yang selama ini di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga dianggap tidak efektif dan maksimal. Sebab Kementerian Pemuda dan Olahraga masih bercampur dengan unsur politik sedangkan gerakan Pramuka lebih mengutamakan unsur sosial.
"Enggak efektif, karena kan ada UU kepemudaan, tapi kita kan 60-70 persen anak-anak di bawah 17 tahun lebih cocok dasmen (Pendidikan Dasar Menengah)," kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault di Istana, Jakarta, Jumat (24/7).
Menurut Adyaksa, gerakan Pramuka lebih cocok masuk dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kalau politik ada di Menpora. Kita kan bidangnya bukan ormas, tapi pendidikan nonformal. Maka harus balik ke Pendidikan Dasar dan Menengah. Karena kita punya pelatih dan guru-guru.
Kalau dari Diknas kan jelas, kalau dari Menpora enggak nyambung," jelasnya.
Untuk anggaran Pramuka sendiri, Adyaksa mengaku masih terbatas. Bila nanti Pramuka digabung dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diyakini anggarannya akan lebih besar.
Sedangkan terkait tanah di bumi perkemahan Cibubur, Adyaksa menjelaskan, pihaknya tidak setuju jika diambil alih oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebab tanah tersebut merupakan tanah partikelir dari Bu Tien Soeharto.
"Maunya Kemenpora diambil jadi Menpora. Kalau begitu, pramuka punya apa lagi? Padahal itu tanah dari partikelir dari Bu Tien. Jadi tanah hak pakai yang dikelola Pramuka, unlimited waktunya. Kalau sekarang jadi tanah negara oleh Menpora aneh, mau diapain lagi itu? Mau dibangun apa di sana? Aneh aja, udah lah gak usah diganggu-ganggu lagi," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaKomunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Jeki berharap melalui istigasah bersama ini jadi momentum meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka mendeklarasikan semangat dan kebulatan tekad memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran.
Baca SelengkapnyaPernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan, tidak ada agenda politik dalam acara tersebut.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaMahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.
Baca Selengkapnya