Kemenkes Ungkap 2 Tahap Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia
Merdeka.com - Sekitar 7,5 juta dosis vaksin siap didistribusikan ke 34 provinsi pada Februari 2021. Vaksinasi tahap kedua akan fokus di provinsi wilayah Jawa-Bali.
Vaksin akan didistribusikan sesuai dengan proporsi. Jawa-Bali mendapatkan kurang lebih 70% dari proporsi yang ada saat ini.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, golongan masyarakat lanjut usia (lansia) dengan usia 60 tahun ke atas menjadi salah satu kelompok prioritas pada program vaksinasi tahap kedua. Menurut Nadia, lansia didahulukan, karena risiko kematian dan kesakitan akibat terinfeksi Covid-19 pada golongan umur tersebut meningkat 20-30%.
"Sehingga kelompok lansia, jadi salah satu prioritas bersama dengan petugas pelayanan publik di tahap ini," kata Nadia dalam Dialog Publik 'Vaksinasi Tahap 2: Cinta untuk Lansia' diselenggarakan oleh KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Senin (22/2).
Nadia mengatakan, ada dua mekanisme untuk pendaftaran vaksinasi lansia. Tahap pertama melalui website www.kemenkes.go.id, di bagian pengumuman bisa langsung melakukan pendaftaran.
Menurut dia, untuk sasaran lansia, akan ada informasi lebih lanjut dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas setempat mengenai jadwal vaksinasi. Kemudian mekanisme kedua adalah Kemenkes bekerja sama dengan instansi, organisasi keagamaan, dan organisasi masyarakat.
"Pekan depan sebagian wilayah sudah bisa mulai vaksinasi ini," ujar dia.
Nadia menjelaskan prasyarat bagi lansia untuk bisa divaksinasi selama ini memiliki penyakit kronik seperti sakit jantung, kelainan darah, penyakit ginjal. Para lansia yang memiliki riwayat penyakit ini diharapkan untuk kontrol dulu ke dokter.
"Pastikan dokter memberikan keterangan layak vaksinasi. Kedua, lansia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti asma, hipertensi, gula darah, sebaiknya diobati terlebih dulu. Ketika sudah terkontrol dengan baik, baru bisa divaksinasi," kata dia.
Juru Bicara Vaksinasi PT Bio Farma Bambang Heriyanto memastikan PT Bio Farma mendukung langkah pemerintah terkait progam vaksinasi nasional ini.
"Ini perkembangan yang cukup baik dari pemerintah, program vaksinasi sudah masuk tahap kedua. Bio Farma terus mendukung program pemerintah dengan mendatangkan 25 juta dosis vaksin yang telah kami proses. Februari ini kita siap 7,5 juta dosis dan bulan Maret kita persiapkan sekitar 11,4 juta, sehingga tidak ada kendala dari ketersediaan produk," kata Bambang.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah menerbitkan surat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sinovac bagi golongan lansia.
"Vaksin ini pun sudah melewati kajian ilmiah, hasilnya terbukti baik sehingga Badan POM memberikan izin penggunaan darurat, termasuk kepada lansia. Jadi masyarakat jangan khawatir, ini aman digunakan untuk lansia," kata Bambang.
Organisasi keagamaan juga mendukung langkah vaksinasi bagi lansia ini. Salah satunya dilakukan Nahdlatul Ulama.
"Kami di NU (Nahdlatul Ulama) sudah mengadakan survei dengan LSI di 2017, ada sekitar 9 jutaan anggota NU yang lansia. Kiai dengan usia di atas 60 tahun juga jumlahnya banyak sekali. Dan sampai saat ini sudah terdata lebih dari 320 Kiai dan Ibu Nyai yang meninggal karena Covid-19. Dengan adanya vaksinasi lansia ini, maka strategi ini harus segera dilaksanakan, karena ini akan sangat membantu," kata Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Makky Zamzami.
Makky mengataka, NU sudah siap membantu sosialisasi vaksin, termasuk mendampingi dengan usulan one day care services. Dengan tujuan agar lansia yang divaksinasi bisa selesai dalam satu hari.
Tawaran kerja sama dengan NU ditanggapi baik oleh Kemenkes. Pemerintah berharap masyarakat berperan aktif mengikuti program vaksinasi ini.
"Kita tentunya sama-sama menyukseskan program vaksinasi ini dan berharap masyarakat aktif mengikuti program vaksinasi ini. Prosesnya akan dilakukan secara bertahap, sehingga masyarakat perlu mengetahui tahapan-tahapan vaksinasi khususnya bagi kelompok lansia ini," pungkas Nadia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya