Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkes: Cakupan Vaksin Booster Masih Kurang Dukung Indonesia Menuju Endemi

Kemenkes: Cakupan Vaksin Booster Masih Kurang Dukung Indonesia Menuju Endemi Booster ke empat untuk Naskes. ©2022 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia menuju endemi perlu memperhatikan kesiapan seluruh aspek, dari pemerintah hingga masyarakat. Wiku menyebut program vaksinasi Booster menuju akhir tahun hanya mencapai 26 persen saja.

Wiku mengatakan, Program Booster dinilai masih kurang mendukung Indonesia menuju endemi. Apalagi, status dari perkembangan pandemi Covid-19 perlu ditelaah secara mendetail menggunakan data yang valid.

“Saya akan menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia yang terkini. Saat ini, terdapat pandangan yang berbeda tentang status dari pandemi Covid-19 perlu ditelaah lebih lanjut berdasarkan data. Sejak diberlakukan Program Booster pada awal tahun menuju akhir tahun ini, cakupannya baru sebesar 26 persen saja,” kata Wiku, saat jumpa Pers, di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (22/9).

Dalam hal ini, Wiku memaparkan hal-hal yang perlu dilakukan dalam mendukung transisi Indonesia menuju endemi, yakni kesiapan pemerintah dan kesadaran masyarakat. Menurut Wiku, kesadaran masyarakat dapat dilihat dari jumlah penerima vaksin Booster 1 atau dosis ketiga.

“Kesiapan kita dalam mengakhiri pandemi dan memulai transisi ke endemi perlu didukung kuat dari kesadaran masyarakat, selain kesiapan pemerintah masing-masing daerah. Kesadaran masyarakat untuk melindungi dirinya dan orang lain dapat terefleksi dari cakupan vaksinasi Covid-19, khususnya dosis ketiga,” papar Wiku.

Wiku menambahkan, kebijakan wajib vaksin Booster yang diterbitkan per tanggal (26/8) ternyata belum bisa menaikkan cakupan vaksin masyarakat di Indonesia secara signifikan.

“Pengaturan wajib Booster yang dikeluarkan tanggal 26 Agustus lalu, juga belum menaikan cakupan vaksin secara signifikan,” tambahnya.

Dengan demikian, kata Wiku, dalam memaknai akhir dari Pandemi Covid-19 diperlukan kehati-hatian yang didasarkan pada perspektif-perspektif seluruh lapisan masyarakat hingga kesiapan pemerintah, dengan cara bersama-sama mencegah penyebaran virus Covid-19.

“Kesimpulannya, kita perlu berhati-hati dalam memaknai akhir pandemi. Kita perlu melihat perlu melihat perspektif yang lebih luas dan lebih dalam dari aspek kesiapan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahnya, untuk bersama-sama bertanggung jawab mencegah terjadinya kenaikan kasus di kemudian hari,” tutupnya.

Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur

Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai

Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju
Cak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju

Cak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Indonesia Ibarat Mobil Kencang tapi Belum Ada Sopir yang Membawanya Melaju
Cak Imin: Indonesia Ibarat Mobil Kencang tapi Belum Ada Sopir yang Membawanya Melaju

Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, menegaskan Indonesia memiliki sumber daya melimpah namun tidak diimbangi pemimpin yang tangguh.

Baca Selengkapnya
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.

Baca Selengkapnya