Kemendes: Zona Bebas Covid-19 Meningkat Sejak Penerapan PPKM Mikro
Merdeka.com - Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengatakan zona bebas COVID-19 di tingkat desa mengalami peningkatan sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dilaksanakan di tingkat desa..
"Dilihat dari perkembangan zonasi desa, untuk zona hijau memang terjadi kenaikan, dari awalnya sekitar 6.292 di Tanggal 18 Februari, posisi kemarin 21 Februari meningkat zona hijaunya menjadi 7.578," kata Plt. Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT Ir. Rosyidah Rachmawaty dalam konferensi pers Satgas Penanganan COVID-19 dari Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/2).
Rosyidah mengatakan zona hijau terus bertambah seiring dengan pemberlakuan PPKM skala mikro yang ditujukan untuk membatasi kegiatan masyarakat guna membatasi penyebaran wabah COVID-19.
Namun demikian, meski telah ada pembatasan di tiap-tiap zona yang tergolong zona dengan angka kasus cukup banyak, angka kasus COVID-19 masih tercatat ada sekitar 36 ribu kasus.
Tetapi pasien-pasien COVID-19 tersebut saat ini sudah ditangani sesuai dengan protokol kesehatan yang ditentukan oleh Puskesmas setempat, Satgas COVID-19 tingkat desa dan juga Posko Desa Tanggap COVID-19.
"Posko di desa ini selalu berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Karena memang untuk penanganan ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada," kata Rosyidah.
Dalam penerapan PPKM mikro secara umum di tingkat desa, Rosyidah menyebutkan bahwa dari data yang ada, Kemendes PDTT telah melakukan pemantauan terhadap sekitar 22 ribu desa di 6 provinsi di Jawa - Bali yang menjadi pusat pelaksanaan PPKM skala mikro.
Ada banyak kegiatan yang telah dilakukan untuk memastikan PPKM skala desa berjalan dengan baik, di antaranya sosialisasi, penyemprotan disinfektan, penyediaan tempat cuci tangan di fasilitas umum dan juga pendirian Pos Relawan Desa yang jumlahnya telah mencapai 18.535 desa.
"Jadi dari 22ribu ini, sudah lebih dari 80 persen," katanya.
Selain itu, ada juga pengaktifan kembali Pos Gerbang Desa yang telah didirikan sejak awal pandemi COVID-19. Kemudian, pendirian tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala juga telah mencapai 4.151 desa.
Selain berbagai kegiatan lain, termasuk mengadakan pendataan terhadap masyarakat yang rentan sakit, dan juga pemberian imbauan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta membatasi mobilisasi selama pandemi COVID-19.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya