Kembangkan SDM, Kemendikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi se-Indonesia 2019
Merdeka.com - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dr Supriano mengatakan saat ini guru harus melakukan inovasi dalam metode pembelajarannya.
"Saat ini model pembelajaran tidak sama dengan dulu, untuk itu guru harus melakukan inovasi agar proses pembelajaran tidak monoton atau membosankan," ujar Supriano usai membuka pemilihan guru dan tenaga kependidikan berprestasi di Jakarta, Selasa (13/8).
Dia menjelaskan pembelajaran tidak hanya lagi terpaku di dalam kelas, tapi juga di luar kelas. Contohnya untuk pelajaran ekonomi, siswa bisa diajak ke pasar. Begitu juga pada pelajaran agama, siswa bisa diajak ke sejumlah rumah ibadah.
Dalam hal ini, guru memiliki peranan penting dan tidak bisa digantikan oleh robot. Guru memiliki peranan penting dalam memberikan inspirasi dan juga membentuk karakter anak.
"Pendidikan karakter yang harus diajarkan guru. Kalau mau baik, harus baik pengajaran. Guru juga harus bagus karakternya dan kompetensinya," tambah dia.
Menurut dia, iklim inovasi itu harus dibangun dan semuanya harus terlibat baik kepsek, masyarakat, laboran, dan lainnya. Praktik-praktik pembelajaran baik tersebut harus disebarluaskan.
Kemendikbud memberikan penghargaan pada guru berprestasi melalui Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional.
Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 13 hingga 16 Agustus 2019. Melalui kegiatan itu Kemendikbud memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk berinovasi, baik dari tingkat PAUD sampai dengan SMA/SMK, dan memberikan penghargaan kepada guru kita di daerah 3T sebagai guru yang berdedikasi.
Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 diikuti 694 orang Guru dan Tenaga Kependidikan dari 34 provinsi. Peserta terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang telah mengikuti seleksi berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya
Perhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca Selengkapnya8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.
Baca SelengkapnyaPamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan
Anies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca Selengkapnya15 Pertanyaan Tentang Pemilu dan Jawabannya, Edukasi Penting untuk Calon Pemilih Pintar
Berikut kumpulan pertanyaan tentang pemilu dan jawabannya.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran
Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca SelengkapnyaPemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca Selengkapnya