Keluarga Meradang Foto dan Data Medis Cabup Musi Rawas Sedang Dirawat di RS Beredar
Merdeka.com - Keluarga calon bupati Musi Rawas, Ratna Machmud, meradang. Foto dan data medis Ratna yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) tersebar.
Foto dan data tersebut pertama kali diunggah akun Facebook Ahmad Fadili. Diduga foto diambil dari layar monitor CCTV rumah sakit.
Sebagai perwakilan pihak keluarga Ratna, Mohammad Al Amin, menyesalkan kejadian itu.
"Ini ranah privasi pasien, tidak boleh disebarluaskan ke publik, apalagi tanpa izin. Kami sayangkan oknum pegawai RSMH mengambil foto pasien dari CCTV," ungkap Amin, Kamis (29/10).
Menurutnya, sakit bisa menimpa siapa saja. Dia menduga tindakan menyebar foto dan data Ratna bermuatan politis.
"Kami nilai pelaku sengaja mencari foto-foto dan data medis itu dari rumah sakit. Kami tidak terima dibuat permainan politik," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya berencana melaporkan kasus ini ke polisi agar pelaku dapat diungkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menurut dia, ulah pelaku melanggar Pasal 322 KUHP tentang membuka rahasia kedokteran dengan ancaman sembilan tahun penjara dan melanggar administratif berdasarkan PP Nomor 10 Tahun 1966 yang menyatakan tenaga kesehatan yang membuka rahasia kedokteran dapat dikenakan sanksi administratif.
"Sekali lagi kami tidak terima dengan perbuatan pelaku. Proses hukum akan kami lanjutkan," tegasnya.
Terpisah, Humas RSMH Palembang, Suhaimi, turut menyesalkan insiden foto dan rekam medis pasien tersebar luas di media sosial. Menurut dia, data tersebut tidak bisa menjadi konsumsi publik terlebih tanpa izin pasien.
"Ya kami sudah mendapat kabar itu, kami juga sesalkan kenapa bisa terjadi," ujarnya.
Pihaknya sedang menyelidiki pelaku yang ada kemungkinan berasal dari pegawai RSMH Palembang. Sebab, foto tersebut diambil melalui rekaman CCTV yang dikelola rumah sakit.
"Bisa saja orang dalam, kami masih menyelidki siapa orangnya. Senin nanti mungkin dikabari lagi karena sekarang sedang libur," ujarnya.
Terkait rencana keluarga pasien yang akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum, Suhaimi menyebut itu adalah hak mereka. Hanya saja dia berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kami minta maaf atas kejadian ini. Kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaBeberapa hewan yang biasanya mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang pria diduga maling sembunyi di atap setelah dipergoki memanjat rumah warga di Tamalate, Makassar. Video pengepungannya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSudirman menuturkan viralnya rekaman suara hoaks itu akan ditindaklanjuti oleh Tim Hukum Nasional (THN) AMIN.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca Selengkapnya