Keluarga beberkan perbincangan dengan korban KM Mutiara Sentosa I
Merdeka.com - Hingga siang ini (20/5), baru dua keluarga korban Kapal Motor (KM) Mutiara Sentosa I yang terbakar di Perairan Masalembo, Madura pada Jumat sore (19/5) kemarin, terlihat datang di Posko Kecelakaan Pelabuhan Gapura Surya Surabaya, Jawa Timur.
Dua orang itu, istri dari Bambang Purna Irawan (40) dan Joko Hariadi (43). Kedua wanita tersebut menyodorkan data ciri-ciri suaminya masing-masing kepada tim DVI Polda Jawa Timur.
Martha (30), istri Bambang, warga Simorejo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya mengaku, saat kejadian, suaminya sempat mengirim pesan elektronik (SMS) dan mengaku dalam kondisi selamat.
Bambang merupakan supir truk ekspedisi yang tengah mengirim barang ke Kalimantan dan menumpang KM Mutiara Sentosa I. Sedangkan Joko, yang juga tinggal Simorejo.
"Setelah itu, tidak ada telepon lagi. Saya telepon juga gak bisa. Baru jam lima pagi tadi telepon sudah dapat tumpangan. Tapi waktu lihat televisi ada korban meninggal namanya Bambang," aku Martha di Pelabuhan Gapura Surya.
Terakhir, lanjut Martha, dia ketemu suaminya hari Kamis. "Waktu itu suami saya pamit mau berangkat. Tapi kemudian dapat kabar kejadian itu," akunya.
Sementara istri Joko, Sanati mengaku, juga sempat mendapat kabar dari suaminya sekitar pukul 23.00 WIB.
"Suami saya bilang lompat ke laut pakai pelampung terus ditolong kapal kecil. Suami saya itu kan kernetnya Pak Bambang. Kita juga masih tetangga, sama-sama tinggal di Simorejo," aku Sanati.
Seperti diketahui, Jumat sore, KM Mutiara Sentosa I rute Surabaya-Balikpapan dikabarkan terbakar di Perairan Masalembu. Diduga, penyebab kebakaran karena percikan api dari salah satu truk. Lima orang dikabarkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Menurut Kabid Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Edi Sumarsono, saat ini, 186 penumpang sudah diangkut dengan KM Dharma Kartika menuju Pelabuhan Tanjung Perak.
"Jumlah ini tidak termasuk lima korban meninggal. 186 ini yang korban selamat," ungkap Edi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaIa bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Baca SelengkapnyaJangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca Selengkapnya