Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kedekatan Kartini dengan Istri Pejabat Belanda Dipamerkan Museum Nasional

Kedekatan Kartini dengan Istri Pejabat Belanda Dipamerkan Museum Nasional RA Kartini. ©2018 Merdeka.com/Hari Ariyanti

Merdeka.com - Raden Ajeng Kartini bertemu pertama kali dengan istri Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia-Belanda (Indonesia) Rosa Manuela Abendanon-Mandri, pada tahun 1900. Pertemuan tersebut melahirkan hubungan pertemanan baik keduanya.

Terbukti karya buku berisi kumpulan surat-surat Kartini yang dibuat oleh Rosa Manuela. Surat beserta sejumlah karya dari para tokoh nasional tersebut dipamerkan di Museum Nasional Jakarta bertema 'Surat Pendiri Bangsa' yang diselenggarakan Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud, Monumen Nasional, dan Historia, Rabu (14/11).

Kemendikbud menggelar pameran koleksi karya-karya tokoh nasional untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November lalu.

Rosa melihat Kartini adalah seorang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar dan selalu bersemangat mencari hal baru.

Kartini dikenal rajin menulis baik dalam bentuk surat pribadi maupun artikel, salah satuartikelnya yang berjudul 'Handschrift Jepara' dimuat untuk pedoman batik dalam buku DeBatik-kunst in Nederlandsch indie en hare Geschiedenis.

Kumpulan-kumpulan surat Kartini dalam buku Door Duisternis tot Litch (Habis gelap terbitlah terang) berisikan surat-surat Kartini untuk teman-temannya di negeri Belanda. Buku itu dibuat oleh karib-nya Ny. Abendanon yang diterbitkan tahun 1911.

Beberapa surat kepada Ny. Abendanon pada tahun 1903 terdapat di pameran surat pendiri bangsa itu. Salah satunya, tulisan Kartini soal rencana pernikahannya dengan Djojoadhiningrat yang ketika itu merupakan Bupati Rembang.

Lewat guratan tangannya, Kartini begitu memuji sosok tunangannya sebagai pribadi cerdas dan menyenangkan.

"Dia seseorang yang begitu, begitu baik dengan hati emas dan otak yang sangat encer. Saya sangat beruntung bahwa saya bisa kerja sama dengan dia untuk mewujudkan cita-cita saya," tulis Kartini.

Ada pula curhatan Kartini kepada karibnya, Ny Abendanon satu tahun setelah pernikahannya yakni tahun 1904. Kartini menyebut anaknya begitu gembira atas hadiah yang dikirim Abendanon.

"Tulisanmu yang manis dan kiriman darimu, seharus cepat mendapat balasab dariku. Tetapi sekarang, dengan melihat hidup baruku, aku berharap bahwa kmu memaafkanku karena baru menuliskannya sekarang," tulisnya.

"Mereka begitu senang dengan hadiahmu yang begitu indah dan berguna," lanjut tulisnya.

Tak lama surat itu dibuat, empat bulan kemudian Kartini meninggal pada 17 September 1904. Perannya sebagai seorang istri tak lama dijalani, dia meninggal tak lama setelah melahirkan anak pertamanya.

Setelah Karitni meninggal, perjuangan untuk menyediakan pendidikan bagi perempuan dilanjutkan teman-temannya di Belanda. Mereka membentuk Komite Sementara pada tahun 1911, dan dua tahun kemudian mendirikan cabang di semarang dengan nama perkumpulan Kartini.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung

Baca Selengkapnya
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus

Tarian ini pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek Kudus pada 3 Oktober 1986.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Bu Dar Mortir, Jadi Pahlawan Nasional Berkat Sediakan Makanan untuk Prajurit
Kisah Bu Dar Mortir, Jadi Pahlawan Nasional Berkat Sediakan Makanan untuk Prajurit

Ia tidak mengangkat senjata, tapi perannya sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
Jejak Peninggalan RA Kartini yang Masih Tersisa sampai Sekarang, Tersimpan di Jepara hingga Negeri Belanda
Jejak Peninggalan RA Kartini yang Masih Tersisa sampai Sekarang, Tersimpan di Jepara hingga Negeri Belanda

Banyak jejak tokoh perempuan ini yang masih dapat dijumpai hingga kini.

Baca Selengkapnya
KPK Ingatkan Pejabat Negara Tak Terima Gratifikasi Jelang Lebaran Idulfitri 2024
KPK Ingatkan Pejabat Negara Tak Terima Gratifikasi Jelang Lebaran Idulfitri 2024

Gratifikasi merupakan pemberian hadiah yang berkaitan dengan jabatan.

Baca Selengkapnya