Merdeka.com - Kasus pelecehan seksual, berupa sodomi, yang terjadi di lingkungan kampus Universitas Islam Riau (UIR) akhirnya tuntas. Pihak kampus mengakui adanya peristiwa itu, tetapi pelaku dan korban bukan mahasiswa UIR, melainkan peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
"Dari hasil investigasi bahwa yang diakui korban yang melakukan tindakan kekerasan adalah mahasiswa PMM yang bukan mahasiswa UIR. Jadi tidak ada mahasiswa UIR melakukan tindakan kekerasan atau sodomi itu, tidak ada. Itu pernyataan resmi dari diduga korban," ujar Kabag Humas UIR, Harry Setiawan, Senin (5/12).
Harry menjelaskan, investigasi tim Satgas Kekerasan Seksual, Perundungan dan Intoleransi UIR telah memeriksa 30 saksi, mulai dari dosen, mahasiswa, pendamping, hingga petugas asrama. Mereka juga telah meminta keterangan dari mahasiswa yang diduga korban.
"Yang dituduh adalah mahasiswa yang berasal dari salah satu kampus di Pulau Jawa sana. Sehingga tim mengambil sikap tidak bisa memberikan sanksi kepada para pelaku, karena keduanya bukan mahasiswa UIR, tapi mereka mahasiswa yang sama-sama melakukan program pemerintah," jelasnya.
Harry mengatakan, dalam pemeriksaan, tim Satgas bertemu korban di Jakarta pada 29 November lalu. Ketika itulah korban akhirnya menceritakan secara detail soal insiden dugaan kekerasan seksual yang menimpanya.
Kemudian pada 1 Desember tim memanggil mahasiswa PMM yang diduga sebagai pelaku untuk dimintai keterangan. Bahkan, tim Satgas bertemu perwakilan kampus korban, Itjen Dikti, hingga pengurus PMM pusat guna menuntaskan kejadian itu.
"Keputusan akhirnya nanti ada kerja sama 3 universitas untuk menyelesaikan kasus ini. Pertama Universitas Islam Riau, kampus tempat korban dan kampus di Jawa tempat diduga pelaku. Satgas ketiga kampus ini akan diarahkan langsung oleh tim dari Itjen dan PMM pusat," ucapnya.
Advertisement
Sebelumnya diberitakan, beredar kabar kasus sodomi yang dialami mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta di kampus Universitas Islam Riau. Kasus itu dikabarkan telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Kabar itu beredar di media sosial twitter. Di postingan tertulis soal adanya peserta PMM yang diduga jadi korban sodomi. Tertulis juga bahwa korban adalah mahasiswa dari kampus Islam yang ada di Jakarta.
Korban disebutkan disodomi dua orang mahasiswa lain saat berada di asrama. Kabar tersebut beredar di media sosial yang diposting di Twitter dengan akun bernama @mazzini_gsp tertanggal 27 Oktober 2022.
"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau malah disodomi sama dua orang mahasiswa sono saat di asrama kampus," tulis akun tersebut seperti dilihat merdeka.com, Jumat (28/10).
Masih dalam postingan itu, korban menceritakan kejadian itu kepada ibunya. Ibunya langsung berangkat ke Riau untuk menjemput anaknya.
"Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," tulis akun itu. [yan]
Baca juga:
Mahasiswa Jakarta Diduga Jadi Korban Sodomi di Riau, Ini Tanggapan UIR
Polisi Tangkap Pria Diduga Sodomi Bocah di Empang Daerah Kalideres
Pemkot Jakbar Terjunkan Tim Cari Bocah Korban Sodomi di Empang Daerah Kalideres
Bocah Diduga Disodomi di Kubangan Daerah Kalideres, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Korban Dugaan Pencabulan Jaksa Asal Bojonegoro Bertambah Jadi Empat Bocah Laki-laki
Jaksa dan Muncikari di Bawah Umur Ditetapkan Tersangka Pencabulan Anak
Pesan Bareskrim buat 15 Penyidik Polri BKO ke KPK: Jaga Marwah dan Integritas
Sekitar 7 Menit yang laluAlasan Sandiaga Baru Ungkap Perjanjian Politik Prabowo dan Anies
Sekitar 9 Menit yang laluKonflik Manusia dengan Buaya di Sumbar Terjadi 9 Kali Sepanjang Januari 2023
Sekitar 10 Menit yang laluAnies Dapat Tiket Capres, NasDem: Suatu Langkah Maju, Memberikan Kepastian
Sekitar 36 Menit yang laluKTT ASEAN di Labuan Bajo, Menparekraf Sandiaga Uno Klaim Persiapan Sudah 90 Persen
Sekitar 39 Menit yang laluKasad Dudung Pimpin Sertijab Pejabat TNI: Jabatan Amanah Rakyat
Sekitar 48 Menit yang laluPulang ke Kupang, Nono Bocah Juara Dunia Matematika Disambut Meriah Warga dan Pejabat
Sekitar 1 Jam yang laluJelang Sidang Duplik, Pengacara Tegaskan Kuat Maruf Tak Terlibat Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluPKS Dukung Anies Capres 2024, Demokrat: Soliditas Koalisi Perubahan Sudah Terjawab
Sekitar 1 Jam yang laluAnalisis Ganjar Kian Dekat dengan Megawati
Sekitar 1 Jam yang laluTerkuak, Para TKW Tergoda Gandakan Uang akibat Ajakan Anak Tiri Dukun Aki
Sekitar 1 Jam yang laluAnies Dapat Tiket Pencapresan, Tiga Partai Pengusung Bahas Piagam Koalisi
Sekitar 2 Jam yang laluBP2MI Klaim Selamatkan 191 Calon Pekerja Migran di Jawa Timur
Sekitar 2 Jam yang laluPolemik Utang Duit Kampanye Anies pada Prabowo dan Sandiaga
Sekitar 3 Jam yang laluPotret Kombes Endra Zulpan Jadi Saksi Pernikahan Juliet Sabrina & Muhammad Rizka
Sekitar 46 Menit yang laluPria Tewas dalam Selokan di Pesanggrahan Diduga Punya KTA PDIP, Ini Kata Polisi
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Pengakuan Sugeng, Bawa Nama 'Bapak' Diduga Polisi di Kasus Mahasiswi Cianjur
Sekitar 19 Jam yang laluPerwira Polisi 'Habis' Disiram Air oleh Rekan Sampai Tak Berkutik, Endingnya Seru
Sekitar 22 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 16 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 18 Jam yang laluJelang Sidang Duplik, Pengacara Tegaskan Kuat Maruf Tak Terlibat Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 16 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 17 Jam yang laluAlasan JPU Tuntut Bharada E 12 Tahun Bui: Pertimbangkan Peran Sebagai Eksekutor
Sekitar 18 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 5 Hari yang laluHadapi PSIS, Marc Klok Bertekad Bawa Persib Kembali ke Puncak Klasemen BRI Liga 1
Sekitar 11 Menit yang lalu4 Pemain PSIS yang Bisa Hentikan Laju Tak Terkalahkan Persib di BRI Liga 1
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami