Kasus Ibu Gantung Diri & 2 Anak Diracun, Polisi Belum Temukan Keterlibatan Orang Lain
Merdeka.com - Polresta Pekanbaru masih terus melakukan pendalaman terkait kasus tewasnya ibu rumah tangga bersama dua anak kandungnya di wilayah Perumahan Mutiara Kulim, Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kota Pekanbaru, Riau.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya saat dikonfirmasi menjelaskan, NSW (27) yang ditemukan tewas dengan gantung diri itu murni bunuh diri.
"Hasil penyelidikan, olah TKP, dan autopsi, diduga kasus itu murni bunuh diri," ujar Nandang, Sabtu (21/11).
Sementara, untuk kasus dua anak kandungnya yang meninggal diduga diracuni NSW masih dalam penyelidikan. Petugas saat ini tengah menunggu hasil labfor untuk mengetahui kebenaran dugaan itu dan racun yang digunakan.
Sebab dalam penemuannya beberapa waktu lalu, dua balita itu tewas dengan mulut mengeluarkan buih. Polisi juga belum menemukan adanya indikasi keterlibatan orang lain dalam kasus itu.
"Untuk keterlibatan orang lain, sementara ini belum ada. Nanti kalau keluar hasil labfornya baru bisa kita simpulkan," ucap Nandang.
Sempat Diduga Dibunuh
Untuk diketahui, NSW dan dua balitanya ditemukan tewas pada Senin (16/11) lalu. Awalnya, korban dan dua balitanya diduga dibunuh oleh suaminya PNG.
Kapolsek Tenayan Raya Kompol Hanafi kejadian ini buntut dari niat suami yakni PNG (28) ingin menjual rumah mereka untuk membuka usaha. Dari niat itu terjadilah pertengkaran antara PNG dan istrinya NSW.
"Korban tidak terima kalau rumah yang sedang ditempati ini dijual untuk membuka usaha," kata Hanafi, Selasa (17/11) lalu.
Setelah sempat dilakukan autopsi dan visum di RS Bhayangkara Polda Riau, kini jenazah ketiganya dibawa ke kampung halaman untuk disemayamkan. Sementara satu balita yang selamat kini dirawat oleh neneknya dalam kondisi sehat.
Peristiwa ini diketahui oleh PSG saat pulang kerja petang kemarin. Ia curiga saat memasuki rumahnya dalam keadaan gelap.
Dalam keadaan gelap itu, PNG lantas berteriak keluar dan meminta tolong. Ia melihat istrinya NSW sudah tergantung di bagian dapur rumahnya. Sementara ketiga anaknya tampak terbaring di dalam kamar.
Kedua anaknya yakni NAG perempuan berusia 2 tahun dan DAG laki-laki berusia 6 bulan dinyatakan meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa.
Sedangkan anaknya yang lain yakni DAG berusia 6 bulan ditemukan masih dalam keadaan bernapas dan berhasil diselamatkan setelah dilarikan ke klinik terdekat.
Kejadian itu lantas dilaporkan kepihak kepolisian. Mendapati laporan itu, Polresta Pekanbaru langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP. Saat itulah ditemukan secarik kertas bertuliskan "Maafkan Aku, Aku Pergi, Biar Anak-anak ikut bersamaku".
Berdasarkan tulisan inilah polisi kemudian memperkirakan korban melakukan bunuh diri setelah menghabisi dua anak kandungnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaKedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaBegini keharmonisan pasutri polisi saat mengurus rumah tangga di luar kegiatan dinas. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaDia pun baru bisa bercakap dengan madunya setelah suaminya yang menelepon.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnya