Kasus Covid-19 Tinggi, Pj Wali Kota Makassar Diganti
Merdeka.com - Selama covid-19 mewabah, sudah dua kali pergantian Pj Wali Kota Makassar. Mulai dari Iqbal Suhaeb digantikan Prof Yusran Yusuf pada 13 Mei lalu dan Jumat besok, (26/6) diagendakan lagi serah terima jabatan dari Prof Yusran Yusuf ke Prof Rudy Djamaluddin sebagai Pj Wali Kota Makassar
Prof Rudy Djamaluddin yang saat ini kepala dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel masihlah rekan dari Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah sebagaimana Prof Yusran Yusuf, sama-sama berasal dari kampus Universitas Hasanuddin.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah kepada awak media saat berada di rumah jabatan gubernur, Kamis, (25/6) mengatakan, Makassar ini jadi episentrum penyebaran covid-19. Jika Makassar bisa menyelesaikan wabah ini maka 80 persen persoalan covid akan selesai di Sulsel.
"Oleh karena itu saya berkonsultasi dengan Mendagri soal ini, kita melihat ini bukan sesuatu yang mudah. Maka kita butuh strong leader yang bisa merangkul semua elemen masyarakat yang bisa mengendalikan pemerintahan untuk mengendalikan covid-19," kata Nurdin Abdullah.
Pergantian penjabat walikota ini, kata Nurdin, adalah misi kemanusiaan dalam rangka memutus mata rantai penularan covid-18.
"Jadi tidak ada yang spesial dalam keputusan pergantian ini. Ini bukan walikota defenitif. Ini penjabat yang masa jabatannya maksimal 1 tahun dan ada petunjuk Pergub bahwa bisa dievaluasi setiap saat. Di pergantian ini bukan ada masalah, cuma ini betul-betuk soal pandemi yang membutuhkan orang yang punya kekuatan lebih," tandas Nurdin Abdullah.
Diketahui, up date data hari ini, Kamis, (25/6), posisi pukul 11.00 wita bahwa jumlah kasus positif covid di Makassar telah mencapai 2535 orang diantaranya sebanyak 1664 sementara dirawat, 749 orang yang sembuh dan 122 orang meninggal dunia.
Sementara itu, Prof Yusran Yusuf saat memberikan keterangan kepada wartawan di kesempatan berbeda membenarkan soal rencana pergantian dirinya.
"Iya betuk, itu bukan isyu. Sebenarnya hari ini sertijab tapi karena waktu mepet maka ditunda Jumat besok," kata Prof Yusran Yusuf saat berada di posko gugus tugas covid-19 di jl Nikel, Kamis, (25/6).
Ditanya soal ada unsur politik dibalik pergantiannya, Yusran mengaku tidak tahu kalau ada urusan politik. Yang jelas, terangnya, dirinya selama menjabat telah berusaha kerja profesional. Sambil tangani covid-19, juga tangani persoalan pemerintahan. Saya sudah bekerja maksimal bersama teman-teman di Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," terang Yusran Yusuf.
Dijelaskan, beberapa waktu lalu Gubernur Nurdin Abdullah dipanggil ke istana membahas mengenai masalah nasional, termasuklah soal covid-19 di Makassar.
"Intinya, disebut Kota Makassar belum bisa dikendalikan dan penjabat walikota Makassar tidak bisa mengendalikan secara cepat seiring itu disimpulkanlah penjabat walikota harus diganti," kata Yusran.
Rencananya, kata akademisi dari Unhas ini, dia akan kembali ke barak yakni ke kampus. Baginya, jabatan itu adalah amanah yang kapanpun bisa ditarik. Dan setelah tidak menjabat lagi, lanjutnya, bebannya akan lebih ringan dan akan lebih banyak waktu bersama keluarga.
Dia mengaku, hingga hari ini dia belum bertemu langsung dengan Gubernur Abdullah dan belum melihat SK pergantian itu. Hanya mendapatkan informasi dari sekretaris kota yang menerima penyampaian resmi dari sekretaris provinsi Sulsel bahwa akan ada pergantian penjabat walikota Makassar.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku untuk mewujudkan program tersebut, perlu persetujuan dari Pj Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyaatoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.
Baca SelengkapnyaSaat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaZulhas mengaku dalam beberapa hari terakhir berkeliling ke sejumlah daerah, termasuk Makassar untuk mengkampanyekan PAN.
Baca SelengkapnyaStaf khusus Menteri Dalam Negeri Kastosius Sinaga mengapresiasi langkah pejabat Gubernur Sumatera Selatan menurunkan angka kemiskinan di persentase nol persen.
Baca Selengkapnya