Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Pemerintah Minta Masyarakat Tak Kendor Prokes
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan pemerintah daerah dan juga masyarakat bahwa kenaikan kasus Covid-19 akibat varian baru perlu jadi perhatian bersama.
"Kenaikan kasus Covid-19 perlu jadi perhatian bersama, perkuat lagi protokol kesehatan," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (4/11).
Agus mengatakan, selain memperkuat protokol kesehatan, peningkatan cakupan vaksinasi dosis penguat atau booster juga perlu jadi prioritas.
"Masyarakat jangan lengah dan jangan abai karena pandemi Covid-19 belum berakhir, jangan bersikap euforia," kata dia.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menginformasikan bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 5.303 pada Jumat sehingga total pada saat ini mencapai 6.512.913 orang.
"Mulai meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 harus disikapi dengan penguatan disiplin prokes dan juga vaksinasi, selain itu juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh, itu merupakan kuncinya," kata dia.
Masyarakat Merasa Bergejala Cek Kesehatan
Agus juga mengingatkan kepada masyarakat yang merasakan gejala yang mengarah kepada Covid-19 untuk segera melakukan tes atau memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara itu, Dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga imunitas di masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Terutama di tengah kemunculan Covid-19 subvarian XBB maka sangat penting menjaga daya tahan tubuh, ditambah disiplin prokes dan vaksinasi," ujar dia.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menambahkan, gejala Covid-19 subvarian XBB secara umum tidak berbeda dengan gejala Covid-19 varian Omicron.
"Gejalanya seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, lemas dan pada beberapa orang bisa disertai keluhan sesak napas," tandasnya.
Agus juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti bahwa Covid-19 subvarian XBB dapat menimbulkan penyakit yang lebih parah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya