KaBIN: Penyadapan itu di mana-mana tidak dibenarkan
Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menyesalkan isu penyadapan yang dilakukan pemerintah AS di Indonesia. Menurutnya, aksi penyadapan tersebut tidak dapat dibenarkan di negara manapun, termasuk AS sendiri.
"Penyadapan itu di mana-mana tidak dibenarkan. Apabila Indonesia menyadap di suatu negara akan melakukan keberatan ketidaksukaannya terhadap hal yang kita lakukan, dan akan berimplikasi hal-hal lainnya," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).
Dia menambahkan, informasi penyadapan itu diperoleh dari Edward Snowden yang juga mantan egen National Security Agency (NSA). Terkait hal itu, pihaknya kini tengah menindaklanjutinya dengan mengambil beberapa langkah yang diperlukan.
"Langkah-langkah yang kita ambil, sekecil apapun info itu harus ditindaklanjuti. BIN telah panggil perwakilan counter part-nya BIN di Jakarta. Kita akan segara komunikasikan dengan pemangku kepentingan untuk sinergi menghadapi kemungkinan penyadapan ada, atau tidak," tegasnya.
Saat ini, pemerintah masih menempuh jalur diplomasi dengan memanggil Duta Besar AS dan Australia untuk meminta klarifikasi melalui Kementerian Luar Negeri. Sementara, BIN berkomunikasi langsung dengan intel AS, serta mencari upaya dari keterangan lainnya demi membuktikan adanya penyadapan itu.
"Apabila ada, saya dorong langkah diplomatik oleh kemlu, di mana kami akan beri info yang kami dapatkan kepada kemlu dan saya rasa masalah ini penjurunya di kemlu. Tapi BIN dan lainnya akan melakukan langkah terukur dan bisa selesaikan masalah ini dalam batas-batas kewenangan kami, dan ke depan bisa jadi bahan untuk kemlu untuk tindak lanjut," tandasnya.
Mengenai keberadaan intelijen di kedutaan besar negara-negara sahabat, Marciano menyebut hampir semua negara menempatkan intel di perwakilannya, mulai dari AS, Australia hingga Jepang. BIN pun memiliki agennya yang ditempatkan di beberapa kedutaan Indonesia di luar negeri.
"Ini perwakilan yang bertugas di AS yang harus declare. Hal itu kerja sama intel antar negara sahabat itu juga dilakukan. Intinya kerja sama itu dalam banyak hal terutama kita mengoptimalkan peningkatan kualitas SDM dari negara yang mempunyai kemampuan yang kita pandang lebih," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan presiden menentukan seberapa lama seorang pemimpin dapat memegang kekuasaan dan mengimplementasikan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kabar terkait Sheila On 7 akan manggung di kampanye akbar, sempat dikonfirmasi Timnas Amin
Baca Selengkapnya