Jumlah Ikan Mati di Danau Maninjau Bertambah Jadi 1.445 Ton
Merdeka.com - Ikan Keramba Jaring Apung (KJA) yang mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) hingga saat ini menjadi 1.445 ton. Kematian ikan di Danau Maninjau itu karena kekurangan oksigen dari danau bersifat vulkanik tersebut.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Agam Rosva Deswira mengatakan, hingga saat ini pihaknya menghitung sudah 1.445 ton ikan yang mati, yang notabene jenis ikan nila di danau tersebut.
"Kita hitung itu dari 3 sampai 24 Desember 2021, kematian jenis ikan nila tersebut. Sudah sekitar 1.445 ton ikan yang mati," kata Rosva di Lubuk Basung, Agam, Selasa (28/12).
Dia menjelaskan, ribuan ton ikan yang mati itu berasal dari KJA milik ratusan petani yang tersebar pada tujuh Nagari (desa) di sekitaran Danau Maninjau tersebut.
Dia merincikan, untuk daerah yang terdampak terbanyak adalah Nagari Koto Malintang dengan 520 ton, Nagari Tanjung 330 ton, Nagari Koto Kaciak 300 ton, Nagari Bayua 20 ton.
"Kemudian di Nagari Maninjau 15 ton, Nagari Sungai Batang 50 ton, dan Nagari Koto Gadang 220 ton. Ikan yang mati itu terjadi diseluruh Nagari di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam," jelas Rosva.
Adapun penyebab ribuan ton ikan itu mati karena curah hujan yang tinggi, disertai angin kencang yang melanda kawasan tersebut dari awal Desember 2021 lalu.
"Hal itu membuat ada kebalikan air ke permukaan, sehingga membuat oksigen berkurang. Ikan pun pusing, kemudian beberapa menit kemudian, bangkai ikan mengapung ke permukaan. Ada petani Sebagian yang membuang bangkainya ke danau, jadi ada pencemaran," beber Rosva.
Kerugian akibat matinya ribuan ikan itu ditaksir mencapai Rp 28,9 miliar. Pasalnya, saat ini harga ikan tingkat petani mencapai Rp 20 ribu untuk setiap kilogramnya.
"Ada sejumlah petani yang (Kembali) memanen ikan secara dini, untuk mengantisipasi kerugian," pungkas Rosva.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan ikan mas terbesar yang pernah ditangkap, beratnya mencapai 50 kg lebih.
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaWalau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaIkan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDi sana telah dibangun sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara pasar dengan desa di sebelahnya.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.
Baca SelengkapnyaDanau ini spesial karena letaknya yang berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut hingga membuatnya jadi danau tertinggi di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaSetiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya