Jumat Agung di Purbalingga sekaligus doakan Pilkada & Pilpres berlangsung damai
Merdeka.com - Di hadapan 1.500 umat kristiani warga jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kabupaten Purbalingga, pesan damai pemilihan umum jadi titik tolak saling menjaga keutuhan warga bernegara. Umat diajak untuk sama-sama mengawal dan mencipta suasana pemilu damai dan tidak perlu khawatir menghadapi tahun politik.
"Kita serahkan kepada Tuhan yang maha kasih, agar selama tahun politik yang ditandai dengan pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden berlangsung aman dan damai," kata Pendeta GKJ Purbalingga Slamet Waluyo saat memimpin kebaktian Jum’at Agung, di gereja setempat, Jum’at (30/3).
Berita lengkap mengenai Pilpres bisa dibaca di Liputan6.com
Kebaktian mengambil tema 'Merengkuh Kematian Demi Kemuliaan'. Peringatan Jum’at Agung merupakan peringatan ketika Yesus disalibkan untuk menebus dosa-dosa manusia. Yesus memberikan keselamatan kepada semua orang percaya melalui kebangkitannya dari kematian. Kebaktian Jum’at Agung merupakan rangkaian perayaan Paskah yang akan jatuh pada hari Minggu (1/4).
Slamet Waluyo dalam kesempatan itu juga mengajak umat untuk introspeksi atas kehidupan yang telah mereka jalani. Ia mengungkapkan, kejadian-kejadian besar yang mengakibatkan kematian banyak terjadi akhir-akhir ini.
Baik, peristiwa puluhan orang meninggal di pabrik mercon, serangan teroris yang mengakibatkan kematian, kematian akibat kelaparan di beberapa negara di dunia, kematian orang akibat mengkonsumsi narkotika, dan berbagai kematian lain yang seringkali manusia tidak siap menghadapinya.
'Ada sebagian orang menganggap kematian sebagai suatu realita yang menakutkan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa diprediksi lebih dahulu. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia untuk mencegah kematian, seperti ketika seseorang sakit, mereka berupaya keras untuk melakukan pengobatan agar bisa sembuh dan terhindar dari kematian," kata Slamet.
Kematian Yesus sendiri, ungkapnya, dimuliakan karena ketaatannya. Yesus mati karena kuasa atas kehidupan manusia. "Yesus mengajari kita untuk apa kita mati. Yesus mengajari kita untuk selalu setia kepadaNya hingga mati. Harta dan jabatan yang tinggi itu akan kita tanggalkan ketika kita mati," kata Slamet Waluyo.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaAirlangga: Politik Sedang Panas, Turunkan Temperatur dengan Tadarus Alquran
Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran disingkat Gibran diluncurkan di Pondok Pesantren Al Falah Nagrek pada Sabtu 20 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin Menjawab Tudingan Penangkapan Jubir Timnas AMIN Terkait Politik
Jaksa Agung menyatakan tidak ada politisasi dalam proses penegakan hukum tersebut, khususnya berkenaan dengan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo-Gibran Minta Pendukungnya Tidak Membalas Ketika Dihujat
Menurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaDari Tanah Madura, Prabowo Doakan Megawati yang Berulang Tahun ke-77
Megawati dan Prabowo sempat menjalin kemitraan politik pada Pilpres 2009.
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnya