JK sesalkan Dipo laporkan 'saudaranya' ke KPK
Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai laporan yang dilakukan oleh Sekretaris Kabinet Dipo Alam ibarat melaporkan saudara sendiri sebagai pencuri kepada polisi. Ia pun menyayangkan laporan Dipo ke KPK terkait kongkalikong tiga kementerian dengan DPR.
"Ini sepertinya keluarga, bersaudara seperti yang saya katakan, masalahnya melaporkan ke polisi. Kalau mendukung berarti benar kan melaporkan. Sama saja saudara melaporkan saudaranya ke polisi bahwa saudaranya mencuri," kata Jusuf Kalla di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (17/11).
Idealnya, menurut JK, seharusnya terlebih dahulu Dipo meminta pendapat kepada presiden terkait kongkalikong tiga kementerian tersebut. Baru kemudian kementerian yang bermasalah itu dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Kan tentu kita tanya bapaknya dulu dong, baru dipanggil. Itu suatu cara secara umum oke," kata Ketua Umum PMI ini.
Namun demikian, tindakan dan laporan Dipo ke KPK untuk membersihkan kementerian tersebut tentu adalah niat yang baik. Tetapi menurut JK, cara yang dilakukan Dipo kurang tepat adanya.
"Tapi caranya diperbaiki, supaya pemerintah tak jadi kacau. Dipanggil menterinya kenapa begini," tegasnya.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menerima laporan adanya tiga kementerian yang diduga melakukan kongkalikong dengan DPR dalam beberapa proyek. Namun SBY menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ini ke penegak hukum.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tanda-tanda HP Anda perlu diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaPerilaku ini sudah terjadi zaman dahulu. Bahkan orang-orang Yunani Kuno pernah menuliskannya.
Baca SelengkapnyaAda reaksi yang tak biasa pada hewan saat terjadi gerhana matahari total.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain dikenal cerdas, lumba-lumba ternyata punya indera ketujuh.
Baca SelengkapnyaBumi ternyata berputar dengan kecepatan yang tinggi setiap jamnya. Namun manusia justru tak merasakannya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira, singkatan yang digunakan manusia, terjadi saat era smartphone mulai booming.
Baca SelengkapnyaPemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya capai 65.530 orang
Baca SelengkapnyaOrang Utan Sumatra ini lahir 63 tahun yang lalu. Kini ia tinggal di Kebun Binatang Hagenbeck, Hamburg, Jerman.
Baca Selengkapnya