Jelang eksekusi, selain keluarga terpidana mati dilarang membesuk
Merdeka.com - Pihak Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan melarang keluarga pembesuk terpidana lain untuk menjenguk, namun keluarga terpidana mati diperbolehkan. Hal itu sesuai dengan dikeluarkannya surat pemberitahuan izin besuk per tanggal 23 April 2015 kemarin.
Kepala Lapas Nusakambangan Kelas 1 Batu Marasidin Siregar yang menandatangani surat tersebut mengatakan pembesuk terpidana lain tak boleh membesuk lantaran adanya pelaksanaan eksekusi terpidana mati. Maka pembesuk harus menunggu pelaksanaan eksekusi mati selesai.
"Bagi pengunjung atau pembesuk harus izin dari kejaksaan," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (25/4).
Sebelumnya, pelaksanaan eksekusi mati terhadap sepuluh terpidana mati kasus narkotika dikabarkan akan digelar dalam waktu dekat ini. Pengacara Raheem Agbaje Salami terpidana mati asal Nigeria, Utomo Karim mengatakan, pelaksanaan eksekusi akan dilaksanakan Selasa atau Rabu (29/4) dini hari.
"Sudah seperti tempo hari, intinya eksekusi akan dilaksanakan Selasa atau Rabu dinihari," kata Utomo usai mendampingi Raheem mendengarkan notifikasi dari Kejaksaan di Lapas Besi Pulau Nusakambangan, Sabtu (25/4) malam.
Utomo mengatakan, setiap terpidana mati harus mendengarkan notifikasi tersebut. Para terpidana mati dipanggil secara bergantian. Narapidana pun tak ada yang teriak histeris mendengar keputusan itu.
"Rodrigo Gularte saya lihat dia protes. Dia menolak. Saya melihat dari jauh karena tak mendampingi," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaKarena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya