Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jawa Barat kekurangan tenaga pengawas perusahaan

Jawa Barat kekurangan tenaga pengawas perusahaan Ilustrasi PNS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Jumlah tenaga pengawas di Jawa Barat masih sangat minim. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, Ferry Sofwan mengatakan, satu pegawai untuk saat ini harus mengawasi lebih kurang 145 perusahaan.

Ferry menyebut, perusahaan yang berada di Jawa Barat lebih dari 30 ribu. Sementara tenaga pengawas yang terdaftar sebagai pengawas di Pemprov hanya delapan orang.

"Memang tenaga pengawas perusahaan ini sangat terbatas. Jumlahnya di provinsi sebelum ditambah dari kabupaten kota ada delapan orang saja," kata Ferry, Sabtu (1/10).

Baru-baru ini karyawan pengawas perusahaan memang baru saja bertambah yang sebelumnya di bawah pemerintah kota dan kabupaten. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari diberlakukannya Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014, sejumlah aset serta pegawai di pemerintahan kota dan kabupaten diambil alih pemerintahan provinsi (Pemprov).

Dengan demikian saat ini jumlah tenaga pengawas saat ini menjadi 208 personel.

"Menurut kementerian saja satu orang pengawas maksimal mengawasi 97 perusahaan. Sedangkan perusahaan di jawa barat ada 30 ribuan. Coba hitung 30 ribu dibagi 208 berapa," ujarnya.

Meski terbatas, dia mengaku belum bisa menambah tenaga pengawas lebih banyak. Meski terbatas, Disnakertrans akan tetap mengoptimalkan kinerja pengawasan. Di mana pengawasan akan dititikberatkan pada perusahaan-perusahaan besar terlebih dahulu.

"Makanya dengan 208 pengawas kita lebih dahulu fokus ke perusahaan-perusahaan besar dahulu. Besar alat-alat produksinya dan pegawainya juga," tuturnya.

Penambahan 200 orang ini dikatakannya akan ditempatkan untuk mengawasi persoalan tenaga kerja dan perusahaan. Ada lima daerah yang akan dibentuk unit pelaksana teknis daerah (UPTD).

"Jumlahnya 200 orang (pindah ke provinsi). Mereka akan tersebar di berbagai kota di mana kami akan membentuk lima UPTD agar pengawasan tidak terpusat di Bandung," ucapnya.

UPTD baru ini rencananya akan ditempatkan di Bogor dan Purwakarta sebagai wilayah yang memiliki banyak pabrik industri besar.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wamenaker Minta Perusahaan di Kolaka Beri Peluang pada Tenaga Kerja Lokal

Wamenaker Minta Perusahaan di Kolaka Beri Peluang pada Tenaga Kerja Lokal

Afriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Dukung Kesuksesan Pelaksanaan F1 Power Boat

Pertamina Patra Niaga Dukung Kesuksesan Pelaksanaan F1 Power Boat

Bahan Bakar Pertamina Patra Niaga Dukung Kesuksesan Pelaksanaan F1 Power Boat

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali

Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali

Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya