![Jangan Pakai Saranghaeyo, Megawati: Bilang Saja Aku Cinta Padamu Ngono Wae Kok Susah?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/26/1716715410474-6ujnzl.jpeg)
Jangan Pakai Saranghaeyo, Megawati: Bilang Saja Aku Cinta Padamu Ngono Wae Kok Susah?
Para pemimpin dan petinggi nasional yang seperti itu terlau mudah terpengaruh dan mengikuti trend dan melupakan bahasa sendiri.
Para pemimpin dan petinggi nasional yang seperti itu terlau mudah terpengaruh dan mengikuti trend dan melupakan bahasa sendiri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa kesal karena saat ini banyak pemimpin dan petinggi nasional yang menggunakan simbol-simbol negara lain seperti sarangheo dari Korea Selatan.
Menurut dia, para pemimpin dan petinggi nasional yang seperti itu terlau mudah terpengaruh dan mengikuti segala hal yang sedang menjadi trend dan melupakan bahasa sendiri.
“Pemimpin itu harus merasa dia itu bagian anak bangsa loh jadi jangan deh tidak percaya diri bermental pengikut dan mudah silau oleh kemajuan bangsa lain, maka sama artinya dengan mengubur mental merdeka bangsa,” kata Megawati saat berpidato penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, (26/5).
“Kalau tadi ada yang mejeng terus gini sarangheyo, loh orang ini itu bahasanya korea?,” imbuh Megawati heran.
Megawati mengatakan, seharusnya pemimpin Indonesia lebih bisa lebih bangga menggunakan simbol dari bahasa sendiri, seperti mengganti simbol sarangheo dengan ‘aku cinta padamu’.
“Lebih baik kalau memang mau ngomong gini (kiss bye) aku cinta padamu, ngono wae kok susah?,” tutur Megawati.
pungkas Megawati.
Megawati bercerita Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno menghadapi tantangan berat demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati mengungkap kandungannya kini telah berusia 4 minggu.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, budaya Indonesia Nusantara itu luar biasa diambil dari Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, bahwa di usia 16 tahun, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno, sudah bergulat dengan pemikiran para tokoh-tokoh dunia.
Baca SelengkapnyaMegawati membuka kaca dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan para kader
Baca SelengkapnyaMegawati menilai peran MK saat ini tidak digunakan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengatakan ulang tahun Megawati kali ini dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kala itu berkampanye meski masih menjabat.
Baca Selengkapnya