Istri dan eks staf Nazaruddin berbantahan soal uang Harrier Anas
Merdeka.com - Kesaksian Neneng Sri Wahyuni, istri mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dalam sidang Anas Urbaningrum saling bantah dengan bekas tiga anak buah suaminya.
Neneng berbeda pendapat dengan Mindo Rosalina Manulang, Oktarina Furi, dan Yulianis soal sumber uang pembelian mobil Toyota Harrier buat Anas dan kewenangan pengeluaran uang di Grup Permai milik Nazaruddin.
Yulianis sebagai mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai mengakui ada catatan pembelian mobil Toyota Harrier itu pada 12 September 2009. Tetapi, dia mengatakan justru tidak menerima laporan pembelian mobil itu. Dia hanya tahu atasannya, Neneng, membayarkan pembelian mobil.
"Bu Neneng keluarin untuk bayar mobil Harrier tidak konfirmasi lagi ke saya maupun Oktarina Furi. Yang saya lihat di laporan keuangan tanggal 15 September. Catatan pembelian aset Harrier, PIC (person in charge)-nya Hasyim (adik Nazaruddin)," kata Yulianis saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (18/8).
Yulianis mengatakan, pembayaran mobil Toyota Harrier dilakukan dua tahap. Yakni tunai sebesar Rp 150 juta sebagai uang muka dan menggunakan cek Pacific Metropolitan sebesar Rp 520 juta.
"Dulu saya pikir itu mobil Pak Hasyim," ujar Yulianis.
Yulianis mengakui dia pernah diperintah Nazaruddin membelikan mobil buat Anas. Tetapi bukan Toyota Harrier melainkan Nissan X-Trail bekas seharga Rp 320 juta.
"Pak Nazar minta warna hitam. Saya sudah beli, saya kirim ke rumah Pak Rachmat (bekas staf ahli Anas). Terus sama Pak Rachmat dikembalikan setelah dua minggu ke Grup Permai," lanjut Yulianis.
Namun, kesaksian itu disangkal oleh Neneng. Dia mengaku yakin melihat nota pembelian Toyota Harrier buat Anas.
"Karena dia melihatkan pesanan order (PO), ada kertasnya. Seingat saya PO pak, tapi memang ada nama Anas," kata Neneng.
Neneng mengatakan, dia membayarkan pembelian mobil itu menggunakan uang perusahaan berada di tangan Direktur Administrasi Grup Permai Marisi Matondang, sebesar Rp 700 juta. Dia mengaku baru tahu sumber uang itu dari proyek Hambalang dan dicairkan atas persetujuan Anas.
"Uangnya saya baru tahu dari proyek Hambalang. Yang menyetujui Pak Anas," kata Neneng.
Sontak pendukung Anas di ruang sidang riuh mendengar pengakuan Neneng. Tetapi, ketika Anas mengkonfirmasikannya dengan Oktarina, Rosa, dan Yulianis, ketiganya mengaku tidak tahu sumber uang itu.
"Setahu saya saat itu tidak ada pembicaraan proyek Hambalang," kata Yulianis.
Ketiganya pun kompak menyatakan hanya Nazaruddin dan Neneng bisa menyetujui pengeluaran uang perusahaan. Meski demikian, Neneng menyangkalnya.
"Kalau yang kecil-kecil Nazaruddin, tetapi yang besar-besar menyangkut proyek harus persetujuan Pak Anas," sambung Neneng.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaIda menekankan, THR harus diberikan secara penuh, tidak boleh dicicil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari pernikahan kebanyakan, total biaya dari keseluruhan acara sakralnya tidak mencapai Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaHeboh nazar pemilu jelang pencoblosan 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnya