Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini surat pengunduran diri Gus Mus, ditulis dengan huruf arab pegon

Ini surat pengunduran diri Gus Mus, ditulis dengan huruf arab pegon Surat pengunduran diri Gus Mus. ©2015 merdeka.com/Mohammad Taufik

Merdeka.com - Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus mengundurkan diri saat ditunjuk sebagai rois aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) oleh sembilan kiai Ahlul halli wal Aqdi (Ahwa). Surat pengunduran diri Gus Mus ditulis menggunakan huruf arab pegon.

Surat yang ditulis dengan huruf arab pegon itu disampaikan oleh Panitia Sidang Pleno Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur. Karena Gus Mus menolak, maka Kiai Ma'ruf Amin yang awalnya ditunjuk sebagai wakil rois aam otomatis ditetapkan sebagai pengganti Gus Mus.

"Kami sudah menerima surat ketidakbersediaan Gus Mus, maka Kiai Ma'ruf Amin menjadi ketum sesuai rapat Ahwa (menggantikan Gus Mus)," kata Panitia Pemungutan Suara dalam Sidang Pleno Muktamar, Profesor Ahmad Muzakki, Kamis (6/8) dini hari.

Huruf pegon merupakan huruf Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa dan Bahasa Sunda. Kata Pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti menyimpang. Sebab bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim.

Berbeda dengan huruf Jawi, yang ditulis gundul, pegon hampir selalu dibubuhi tanda vokal. Jika tidak, maka tidak disebut pegon lagi. Huruf arab pegon biasa digunakan sebagai santri di pondok pesantren untuk memaknai kitab-kitab kuning. Itu sebabnya pegon biasanya identik dengan NU yang kental tradisi pesantrennya.

Berikut ini teks latin surat pengunduran diri Gus Mus:

Bismillahirrohmanirrohim

Hadrotil afadlil sadati almasyayikh ahlul halli wal'aqdi

al'aizzak- hafidhokumullah

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

waba'd:

Seperti kita ketahui muktamar sekarang ini diwarnai oleh sedikit kisruh yang bersumber dari adanya dua kelompok yang masing-masing menginginkan jagonya lah yang menjadi rois aam. Satu berusaha mempengaruhi muktamirin untuk memilih A, satunya lagi B dan sistem "Ahlul halli wal aqdi" pun dianggap sebagai alat oleh salah satu kelompok tersebut.

Oleh karena itu, demi kemaslahatan jam'iyyah dan sekaligus mengayomi kedua belah pihak yang bersaing tersebut, sebaiknya ahlul halli wal'aqdi tidak memilih dua nama yang dijagokan kedua belah pihak tersebut (A maupun B).

Jabatan rois aam biarlah diserahkan kepada salah satu dari ahlul halli wal'aqdi yang paling mendekati kriteria (Afqohumum waakbaruhum...)

Sedangkan untuk ketua umum tanfidziyah biarlah rois aam terpilih merestui semua calon agar muktamirin bisa bergembira memilih pilihan sendiri-sendiri.

Terima kasih dan mohon maaf.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MUI Sebut Konten Boleh Tukar Pasangan Gus Samsudin Bertentangan dengan Islam
MUI Sebut Konten Boleh Tukar Pasangan Gus Samsudin Bertentangan dengan Islam

Hasil kajian MUI menyimpulkan konten tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran
Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran

Gus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.

Baca Selengkapnya
Kisah Mahfud Dipanggil Gus Dur, Tak Berkutik saat Diminta Jadi Menhan
Kisah Mahfud Dipanggil Gus Dur, Tak Berkutik saat Diminta Jadi Menhan

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md mengungkapkan kisah dirinya dibuat terdiam oleh presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Siapapun yang Dislepet Gus Dur Pasti jadi 'Orang'
Cak Imin: Siapapun yang Dislepet Gus Dur Pasti jadi 'Orang'

Cak Imin ditanya soal cerita awal pemeecatannya oleh Gus Dur dari PKB

Baca Selengkapnya
Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi
Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi

Gus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta

Baca Selengkapnya
Mengenang Momen Lebaran di Rumah Gus Dur, Tamu dari Berbagai Kalangan Diperlakukan Sama, Ditemui sambil Rebahan di Kursi
Mengenang Momen Lebaran di Rumah Gus Dur, Tamu dari Berbagai Kalangan Diperlakukan Sama, Ditemui sambil Rebahan di Kursi

Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Gus Dur Mendidik Saya Hingga Jadi Cawapres
Cak Imin: Gus Dur Mendidik Saya Hingga Jadi Cawapres

Isu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.

Baca Selengkapnya
Prasasti Huruf Paku Berusia 5000 Tahun Diterjemahkan Pakai AI, Hasilnya Mencengangkan
Prasasti Huruf Paku Berusia 5000 Tahun Diterjemahkan Pakai AI, Hasilnya Mencengangkan

Aksara Paku Berusia 2500 Tahun Diterjemahkan Menggunakan AI, Ini Hasilnya

Baca Selengkapnya
Gus Miftah dan Dico Ganinduto Gaet Suara Bu Nyai dan Nawaning Hafidzah se-Jateng Dukung Prabowo-Gibran
Gus Miftah dan Dico Ganinduto Gaet Suara Bu Nyai dan Nawaning Hafidzah se-Jateng Dukung Prabowo-Gibran

Gus Miftah menyampaikan keterlibatan Bu Nyai dan Nawaning dalam pilpres 2024 ini mempunyai peran yang sangat penting untuk menggaet suara kalangan santri.

Baca Selengkapnya