Ini Penjelasan BMKG Terkait Cuaca Panas di Sejumlah Wilayah Termasuk Jakarta
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau sejak bulan April. Berdasarkan pantauan BMKG per 1 Mei 2021, 28 persen wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Inilah sebabnya banyak masyarakat di Jakarta dan sekitarnya yang mengeluhkan cuaca panas.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal membenarkan bahwa suhu di Jakarta dan sekitarnya saat ini berkisar antara 33-35 derajat celcius. Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum tanggal 16 Mei 2021 BMKG mencatat suhu maksimum yakni antara 33-35,2 derajat celsius. Di mana suhu 35,2 derajat Celsius terjadi di Surabaya.
"Dalam beberapa hari terakhir memang suhu siang hari di beberapa wilayah kisaran 33-35 derajat celsius karena memasuki musim kemarau. Ini masih normal untuk bulan Mei," kata Herizal saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/5).
Herizal pun menegaskan bahwa suhu tersebut tergolong normal. Karena kata dia, pada puncak musim kemarau Agustus mendatang, dia memprediksi suhu di sebagian wilayah Indonesia bisa mencapai 37 derajat celsius.
"Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur saat ini sudah memasuki musim kemarau. Bulan Agustus nanti, beberapa wilayah seperti Semarang, Kupang, dan Surabaya suhunya bisa mencapai 37 derajat celsius," kata Herizal.
Dia mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan musim kemarau. Karena kata dia, suhu udara bisa terus meningkat hingga 37 derajat celcius pada puncak bulan kemarau. Dia mengingatkan masyarakat rentan untuk menghindari kegiatan di ruang terbuka yang langsung terpapar sinar matahari.
"Masyarakat bisa menabung air di masa transisi musim hujan dan kemarau. Untuk keluarga umur tertentu, kami imbau agar membatasi kegiatan di tempat terbuka menjelang kemarau dan saat puncak musim kemarau," pesannya.
Meskipun begitu, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir akan datangnya bulan kemarau. Karena kata dia, musim kemarau tahun ini akan sama dengan musim kemarau tahun-tahun sebelumnya.
"Musim kemarau tahun ini diperkirakan sama dengan rata-rata kemarau selama 30 tahun ini. Kecuali di bulan April dan Mei(kelembabannya) memang lebih basah dari normalnya," ujarnya.
Dia berharap masyarakat tidak mudah terpercaya dengan hoaks, khususnya terkait isu gelombang panas atau heatwave yang melanda Indonesia. Herizal menegaskan bahwa isu itu tidak benar. Karena kata dia, fenomena tersebut biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika.
Sedangkan Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi.
Kemudian, dia juga menjelaskan mengapa hanya 28 persen wilayah di Indonesia yang sudah memasuki bulan kemarau. Sedangkan 72 persen wilayah lainnya masih diguyur hujan deras alias masih mengalami musim penghujan. Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki 342 zona musim atau zom.
"Sehingga awal dari musim kemarau tidak sama antara satu zom dengan zom lainnya. Namun beberapa zom diprediksi telah masuk musim kemarau pada bulan April," kata Herizal.
Selain karena memasuki musim kemarau, penyebab cuaca di Jakarta dan sekitarnya terasa panas yakni karena tingkat radiasi matahari yang sampai ke bumi cukup tinggi. Hal itu, kata Herizal, disebabkan karena jumlah awan yang sedikit.
"Mengapa cuaca terasa panas karena jumlah awannya sedikit. sehingga menyebabkan radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi lebih besar. Langit cerah, cuaca lebih panas," bebernya.
"Di sebagian wilayah Indonesia bagian barat, masih banyak tumbuh awan-awan konvektif. Pada saat proses tumbuh biasanya udara akan terasa lebih gerah. karena proses pembentukan awan kan melepaskan panas laten di atmosfer," lanjutnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca Jakarta Sabtu Pagi hingga Malam
Laman resmi BMKG menunjukkan wilayah Jakarta yang akan mengalami hujan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prakiraan Cuaca Pekan Pertama Puasa Ramadan 2024
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan cuaca saat ini sudah memasuki tahap transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
Baca SelengkapnyaHujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG
Meningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik
Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca Selengkapnya9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBMKG: 12 Daerah Berstatus Siaga-Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Puting Beliung Maret-April 2024
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca Selengkapnya