Ini Kondisi Kesehatan 13 Pasien Baru yang Dinyatakan Positif Virus Corona
Merdeka.com - Jumlah pasien yang positif Virus Corona di Indonesia melonjak. Data terbaru pada Senin (9/3), jumlah pasien positif Corona menjadi 19 kasus. Dari sebelumnya pada Minggu (8/3) berjumlah 6 kasus.
Juru Bicara Penanganan Corona, Achmad Yurianto menjelaskan, rata-rata pasien positif Corona tanpa penyakit bawaan, tidak menunjukkan gejala kronis.
"Kalau demam tidak terlalu tinggi, batuk tidak terlalu berat, artinya nampak secara keseluruhan dengan sakit ringan, sedang, tidak berat. Tapi ada satu dua pakai infus pasang oksigen karena ada faktor penyakit mendahului," ujar Achmad Yurianto di kantor presiden, Senin (9/3).
Achmad Yurianto menjelaskan kondisi 13 pasien yang baru dinyatakan positif Corona.
Kasus 7: Kondisinya tampak sakit ringan sedang, stabil. Ini kasus imported case, yang bersangkutan baru kembali dari luar negeri dan menunjukkan gejala lalu dilakukan pemeriksaan PRC 4 hari lalu dan genome sequencing 4 hari lalu, hasilnya hari ini positif.
Kasus 8: Pasien tertular oleh kasus 7 karena suami istri. Kondisinya sekarang menggunakan beberapa peralatan infus, oksigen karena sebelum dengan kasus 7, kasus 8 sudah sakit diare ditambah riwayat diabetes.
Kasus 9: Kondisi sekarang tampak sakit ringan sedang tanpa ada penyakit sebelumnya. Pasien ini juga imported case bukan bagian dari klaster manapun, datang dari luar negeri.
Kasus 10: WNA. Kondisi sakit ringan sedang. Berhubungan dengan kasus 1.
Kasus 11: WNA. Kondisi tampak sakit ringan sedang. Berhubungan dengan kasus 1.
Kasus 12: Sakit ringan sedang. Berhubungan dengan kasus 1.
Kasus 13: Berhubungan dengan kasus 3.
Kasus 14: Kondisi sakit ringan sedang, imported case.
Kasus 15: Imported case.
Kasus 16: Berhubungan dengan kasus 15.
Kasus 17: Imported case.
Kasus 18: Imported case.
Kasus 19: Imported case.
"Pengarahan dari presiden masyarakat tetap tenang karena kecenderungan penyakit ini secara klinis tidak seperti kita bayangkan di wuhan, kasus positif di RS seluruhnya mandiri dalam kaitan keperluan dia, tidak gunakan oksigen, tidak gunakan infus dan bisa merawat sendiri," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaViral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya