Ingin loloskan Kahiyang di tes CPNS, Menteri Yuddy dilarang Jokowi

Jumat, 13 Februari 2015 08:08 Reporter : Anwar Khumaini
Ingin loloskan Kahiyang di tes CPNS, Menteri Yuddy dilarang Jokowi Yuddy Chrisnandi. ©2015 Merdeka.com

Presiden bilang enggak usah Mas, kan beliau panggil saya Mas. Kalau anaknya enggak lulus ya sudah biarkan enggak lulus.


- Yuddy Chrisnandi

Merdeka.com - Beberapa waktu lalu ramai diberitakan putri semata wayang Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu tak lolos tes CPNS di Solo, Jawa Tengah. Padahal, secara rata-rata nilai Kahiyang dinyatakan bagus, cuma untuk satu materi tes nilainya tidak memenuhi batas minimal.

Sebagai penyelenggara tes CPNS, Menteri Yuddy Chrisnandi sempat ingin meloloskan putri Jokowi tersebut dengan cara misalnya memindahkan lokasi peruntukan PNS. Namun oleh Presiden Jokowi niat itu langsung dilarang.

"Bukan menawarkan, saya sudah siapkan formulasinya. Tapi ini kan jadi polemik. Bagi saya enggak masalah. Tapi kalau kemudian yang diserang presiden, kan presiden yang jelek nama baiknya. Presiden bilang enggak usah Mas, kan beliau panggil saya Mas. Kalau anaknya enggak lulus ya sudah biarkan enggak lulus," kata Yuddy menirukan Presiden Jokowi.

Hal tersebut Yuddy katakan kepada merdeka.com saat wawancara khusus dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta, Kamis (12/2) kemarin.

Yuddy mengatakan, kalau putri Presiden Jokowi masih ingin jadi PNS, bisa ikut tes tahun-tahun berikutnya.

"Anda bayangkan saja kamu jadi presiden. Jangankan jadi presiden, saya jadi menteri, anak saya datang, ayah pengen masuk SMP 1, favorit, banyak temen, deket rumah. Saya menteri, apa yang saya lakukan, saya mungkin usahakan, baik dengan cara yang halus, cara yang gimana untuk bisa masuk."

"Sama bagaimana perasaan Anda, di mana punya kewenangan besar. Presiden adalah pemimpin negara tertinggi membawahi 6 juta aparatur negara. Kalau presiden enggak tanda tangan enggak bisa. Orang paling kuasa. Anaknya mau masuk PNS, ratusan ribu yang daftar masa enggak diterima? Tapi presiden tidak melakukan itu ketika putrinya angkanya kurang sedikit saja, 15 poin. Padahal itu bisa dibantu," imbuh Yuddy.

Menurut Yuddy, bisa saja Kahiyang diloloskan sebagai PNS, misalnya dipindahkan peruntukannya tidak di Solo, melainkan di Nganjuk, Jawa Timur, atau Pandeglang, Jawa Barat misalnya. Karena kalau disaingkan dengan daerah-daerah tersebut, nilai Kahiyang pasti leih tinggi dan bisa lolos.

"Tapi Pak Jokowi kan orangnya jujur, sederhana, sesuai dengan konstitusi. Saya bisa lakukan itu tapi sebagai pembantunya saya takut salah, takut ada polemik. Ketika formulasi bisa luluskan Kahiyang, bisa saja tinggal saya jalankan saya lapor presiden. Tapi kata presiden enggak usah," ungkap Yuddy.

"Kalau masih mau ke situ ya ikut tes lagi, tapi tidak sekarang. Jangan sampai ada pihak-pihak yang dirugikan. Biarkan anak petani, atau bupati sama punya hak, laksanakan sesuai ketentuan. Karena presiden ngasih keteladanan. Begitu saya instruksikan, jangan coba-coba main-main, otak atik hasil tes CPNS," kata Yuddy.

Dia berjanji, begitu ada indikasi-indikasi kecurangan dalam tes CPNS, akan segera ditindak. "Begitu ada yang merasa digeser-geser lapor, kita periksa," janji Yuddy.

Yuddy mengaku tidak akan tergiur dengan iming-iming duit berapa pun yang akan diberikan, untuk membuka kemungkinan-kemungkinan kecurangan dalam tes CPNS. "Saya tidak akan mengorbankan karier politik demi duit segitu. Jangankan miliaran, satu triliun pun saya enggak mau. Ini era revolusi mental," tegas Yuddy

Yuddy pun memastikan, di bawah kepemimpinannya, tidak ada tes-tes CPNS yang curang. "Pasti. Kamu kasih tau di mana ada kecurangan, kita batalin, kita investigasi. Kalau ada, langsung kita batalin," pungkasnya. [bal]

Baca juga:
Wali Kota Solo bantah didesak loloskan Kahiyang di tes CPNS
Cerita Kahiyang, putri Presiden Joko Widodo saat tes CPNS

KemenPAN: Jika anak Jokowi lolos tes CPNS berarti ada kecurangan

Tak lolos CPNS, putri Jokowi dikalahkan oleh 3 pesaingnya

Hanya dapat skor 300, putri Jokowi tak lolos CPNS

Putri Jokowi dipastikan tak lolos seleksi CPNS di Solo

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini